Reisa Minta Orang Tua Persiapkan Mental Anak Sebelum Ikuti Imunisasi
Foto: Satgas Gugus Tugas Covid-19Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, meminta setiap orang tua untuk mempersiapkan mental anak-anaknya sebelum mengikuti kegiatan imunisasi dasar guna mencegah berbagai penyakit.
"Diberikan pengertian ibunya juga, jangan ikutan panik. Persiapkan diri secara mental agar (anak) tidak ikut menangis dan bisa memberikan ketenangan untuk anaknya," kata Reisa dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (3/4).
Reisa menuturkan komunikasi dan menciptakan suasana yang nyaman bagi anak merupakan kunci penting agar pemberian imunisasi pada anak bisa berjalan dengan baik.
Sebelum pergi ke fasilitas layanan kesehatan, orang tua bisa menjelaskan bahwa imunisasi amat penting untuk melindungi tubuhnya, terutama dari penyakit P3DI seperti campak, rubella, polio, dan hepatitis.
Orang tua dianjurkan untuk mengedukasi dengan cara yang nyaman, tanpa harus menyudutkan atau menakuti anak. Namun, Reisa juga meminta agar orang tua menjaga mentalnya ketika menemani anak imunisasi dengan cara tidak ikut menangis agar tidak terjadi penolakan dari anak.
"Surprisingly, anak-anak kalau diceritakan dan diberitahu tujuan demi kebaikan anak, dia akan lebih menerima dibanding dipaksa tanpa diberi penjelasan tahu-tahu disakiti (untuk disuntik)," kata dia.
Kemudian, ketika akan berangkat ke fasilitas layanan kesehatan, dianjurkan anak menggunakan baju yang mudah dibuka, supaya mengurangi anak merasa gelisah. Pastikan juga agar anak dalam kondisi sehat secara fisik dan tidak menderita penyakit lain.
Bagi anak yang masih dalam masa pemberian ASI eksklusif, orang tua dianjurkan agar memberikan ASI yang cukup dan tidak sedang dalam kondisi yang lemas.
Sementara terkait dengan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Reisa meminta orang tua untuk tidak panik dan tetap memantau kondisi anak hingga malam hari. Bila anak mengeluhkan adanya rasa pegal di sejumlah titik dan kadang diikuti demam, namun masih dalam batas wajar, hal tersebut adalah reaksi tubuh anak membentuk sistem kekebalan baru melalui vaksin.
"Pastikan anak tidak kekurangan cairan dan terus lakukan skin to skin dengan ibunya (bagi bayi dan balita). Jangan diselimuti dengan bahan yang tebal, jangan panas," ujar dia. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting