Ratusan Warga di Bekasi Terjebak Banjir
Foto: ANTARA/Risky AndriantoBEKASI - Ssebanyak 513 warga di tiga RW Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang terdampak banjir akibat proyek perbaikan saluran air yang belum tuntas. Adapun wilayah yang tergenang air cukup tinggi ada di RW001 yang meliputi RT004 dan RW003 meliputi RT001 dan RT002 dengan ketinggian air rata-rata 50 cm," kata Kapolsek Bantargebang Kompol Siswo di Bekasi, Senin (20/11).
Hal itu dikatakannya seusai menggelar bakti sosial bertajuk "Bantargebang Peduli Warga Masyarakat Yang Terkena Genangan Banjir" yang berlangsung di RW001 dan RW003 Ciketing Udik. Dikatakan Siswo, total warga yang terdampak banjir berjumlah 513 jiwa dari total 113 kepala keluarga. "Ketinggian air pada saat ini masih 50 cm di jalan lingkungan dan sebagian masuk ke rumah penduduk," katanya.
Menurut Siswo, banjir tersebut terjadi sejak sepakan lalu akibat proyek perbaikan saluran air. "Namun sekarang saluran air tersebut sudah berfungsi. Berkaitan hal itu kami melakukan kunjungan ke rumah warga yang terkena dampak genangan air untuk menyampaikan imbauan untuk melakukan pemadaman listrik, mengamankan barang berharga dan surat-surat berharga serta menyarankan untuk anak-anak dan lansia supaya tinggal di tempat penampungan," katanya.
Siswo beserta jajarannya meninjau lokasi yang terkena genangan air dan mendatangi Posko banjir serta dapur umum yang disediakan oleh pihak kelurahan setempat di Gudang Buku P&K. Dalam agenda itu, Siswo memberikan bantuan sembako yang diterima oleh kalangan ibu-ibu pengelola dapur umum untuk disalurkan kepada korban banjir
Ekonomi Lumpuh
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui musibah banjir yang melumpuhkan perekonomian warga di Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang sejak sepekan lalu disebabkan saluran air tidak lancar.
"Banjir ini bukan akibat cuaca hujan, melainkan karena adanya 'human error' yang disinyalisasi terjadi karena kesalahan dari pengerjaan penggalian saluran," kata Rahmat saat menyambangi sekitar 150 kepala keluarga (KK) korban banjir di RT02 RW03 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang.
Rahmat yang didampingi pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta aparatur kelurahan dan kecamatan setempat meninjau genangan air setinggi satu meter lebih dan mencari penyebab utama tidak mengalirnya air hujan dengan optimal.
"Perlu ada kegiatan tanggap darurat untuk menormalisasi gorong-gorong saluran air di pemukiman warga," katanya.
Rombongan kemudian mengunjungi Gedung Arsip Pendidikan dan Kebudayaan milik pemerintah pusat yang berlokasi tak jauh di depan Kelurahan Ciketing Udik. Gedung tersebut dimanfaatkan aparatur kelurahan sebagai posko pengungsian sementara korban banjir.Ant/P-5riksa
Redaktur:
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia