Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rasionalkah Percaya pada Intuisi? Simak Penjelasan Ahli Saraf

Foto : The Conversation/Valerie van Mulukom

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam kasus lain, pemikiran analitis mungkin hanya terdiri dari pembenaran post-hoc atau rasionalisasi keputusan berdasarkan pemikiran intuitif. Hal ini terjadi misalnya ketika kita harus menjelaskan keputusan kita dalam dilema moral. Efek ini membuat beberapa orang menyebut pemikiran analitis sebagai "sekretaris pers" atau "pengacara batin" dari intuisi. Seringkali kita tidak tahu mengapa kita mengambil keputusan, tetapi kita tetap ingin memiliki alasan untuk keputusan kita.

Percaya pada naluri

Jadi, haruskah kita hanya mengandalkan intuisi kita, mengingat intuisi itu membantu kita dalam mengambil keputusan? Ini rumit. Karena intuisi bergantung pada evolusi yang lebih tua, pemrosesan otomatis dan cepat, intuisi juga menjadi mangsa kesalahan, seperti bias kognitif. Ini adalah kesalahan sistematis dalam berpikir, yang dapat terjadi secara otomatis. Meskipun demikian, membiasakan diri dengan bias kognitif yang umum dapat membantu kita menemukannya di masa depan: ada tips yang bagus tentang cara melakukannya di sini dan di sini.

Demikian pula, karena pemrosesan cepat adalah hal yang kuno, terkadang bisa sedikit ketinggalan zaman. Sebagai contoh, pertimbangkan sepiring donat. Meskipun kamu mungkin tertarik untuk memakan semuanya, tapi tidak mungkin kamu membutuhkan gula dan lemak dalam jumlah yang banyak. Namun, pada masa pemburu-pengumpul, menyimpan energi merupakan naluri yang bijaksana.

Jadi, untuk setiap situasi yang melibatkan keputusan berdasarkan penilaian kita, pertimbangkan apakah intuisi kita telah menilai situasi tersebut dengan benar. Apakah ini merupakan situasi lama atau baru yang berevolusi? Apakah situasi tersebut melibatkan bias kognitif? Apakah kamu memiliki pengalaman atau keahlian dalam situasi seperti ini? Jika situasi ini bersifat evolusioner, melibatkan bias kognitif, dan kita tidak memiliki keahlian dalam hal ini, maka andalkanlah pemikiran analitis. Jika tidak, jangan ragu untuk mempercayai pemikiran intuitif kita.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top