Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rasionalkah Percaya pada Intuisi? Simak Penjelasan Ahli Saraf

Foto : The Conversation/Valerie van Mulukom

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal ini memastikan bahwa otak selalu siap untuk menghadapi situasi saat ini seoptimal mungkin. Ketika terjadi ketidaksesuaian (sesuatu yang tidak diperkirakan), otak akan memperbarui model kognitifnya.

Pencocokan antara model sebelumnya (berdasarkan pengalaman masa lalu) dan pengalaman saat ini terjadi secara otomatis dan tanpa disadari. Intuisi terjadi ketika otak kita telah membuat kecocokan atau ketidakcocokan yang signifikan (antara model kognitif dan pengalaman saat ini), tetapi hal ini belum mencapai kesadaran sadar kita.

Sebagai contoh, mungkin kamu sedang mengemudi di jalan pedesaan dalam kegelapan sambil mendengarkan musik, ketika tiba-tiba kamu memiliki intuisi untuk mengemudi di satu sisi jalur. Ketika terus mengemudi, kamu menyadari bahwa kamu baru saja melewatkan sebuah lubang besar yang dapat merusak mobil kamu secara signifikan. Kamu senang karena telah mengandalkan intuisi meskipun kamu tidak tahu dari mana asalnya. Kenyataannya, mobil di kejauhan di depan kamu melakukan belokan kecil yang sama (karena mereka adalah penduduk setempat dan tahu jalan), dan kamu mengetahui hal ini tanpa sadar.

Apabila kamu memiliki banyak pengalaman dalam bidang tertentu, otak memiliki lebih banyak informasi untuk dicocokkan dengan pengalaman saat ini. Hal ini membuat intuisi kamu lebih dapat diandalkan. Ini berarti bahwa, seperti halnya kreativitas, intuisi kamu sebenarnya bisa meningkat seiring dengan pengalaman.

Pemahaman yang bias
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top