Implan Saraf Otak Hidupkan Kembali Kemampuan Kognitif
Setelah mengalami cedera otak traumatis (traumatic brain injury) akibat kecelakaan mobil, Gina Arata tidak bisa fokus membaca dengan baik. Setelah menerima perangkat yang ditanamkan di otaknya, ia mampu fokus, mengingat, dan mengendalikan suasana hatinya.
Setelah mengalami cedera otak traumatis (traumatic brain injury) akibat kecelakaan mobil, Gina Arata tidak bisa fokus membaca dengan baik. Setelah menerima perangkat yang ditanamkan di otaknya, ia mampu fokus, mengingat, dan mengendalikan suasana hatinya.
Pada 2001 saat Gina Arata sedang duduk di semester akhir sekolahnya, ia berencana untuk mendaftar ke sekolah hukum. Namun tak disangka Arata mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya menderita cedera otak traumatis (traumatic brain injury).
Cedera itu sangat mengganggu kemampuannya untuk fokus sehingga dia kesulitan dalam pekerjaan menyortir surat. "Saya tidak dapat mengingat apa pun," kata Arata, yang tinggal di Modesto, California, Amerika Serikat (AS), bersama orang tuanya, seperti dikutip lamanStanford Medicine.
"Kaki kiri saya goyah, jadi saya selalu tersandung berbagai hal. Saya selalu mengalami kecelakaan mobil dan saya tidak punya kendali hingga mudah marah," ungkap Arata.
Orang tuanya kemudian mengetahui tentang penelitian yang dilakukan di Stanford Medicine dan menghubungi agar Arata diterima sebagai partisipan. Pada 2018, dokter melakukan pembedahan untuk menanamkan perangkat jauh di dalam otaknya, lalu dengan hati-hati mengkalibrasi aktivitas listrik perangkat tersebut untuk menstimulasi jaringan yang telah terpengaruh oleh cedera tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya