Produsen Suku Cadang Mobil Jerman Berencana Pangkas 25 Persen Pekerja
Jerman
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Produsen suku cadang mobil asal Jerman, ZF, mengumumkan rencana untuk memangkas hingga seperempat atau 25 persen tenaga kerjanya di Jerman akibat tekanan yang ditimbulkan oleh peralihan ke kendaraan listrik.
Menurut pernyataan ZF, jumlah karyawan di Jerman akan berkurang secara bertahap sebanyak 11.000 hingga 14.000 dari total sekitar 54.000 karyawan saat ini, dengan target penyelesaian pada tahun 2028.
Keputusan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja domestik ini diambil untuk merespons perubahan dalam sektor mobilitas, khususnya di bidang elektromobilitas.
ZF menyebutkan bahwa restrukturisasi ini terutama akan difokuskan pada divisi motor listriknya, mengingat persaingan ketat, tekanan biaya, dan lemahnya permintaan terhadap kendaraan listrik.
Di sisi lain, perusahaan yang berbasis di Friedrichshafen ini menyatakan akan meningkatkan investasinya di bidang teknologi dalam mobil, sasis kendaraan, teknologi industri, dan layanan purnajual. Langkah ini dianggap sulit, tetapi perlu oleh CEO ZF, Holger Klein.
"Keseriusan situasi menuntut tindakan tegas agar perusahaan dapat beradaptasi dengan pasar yang lebih ketat dan lingkungan persaingan yang semakin sengit," ujar Klein, dilansir AFP, Jumat (26/7).
Perkuat Daya Saing
Restrukturisasi ini juga dinilai penting untuk memperkuat daya saing dan mempertahankan posisi ZF sebagai salah satu pemasok terkemuka dunia.
ZF menyatakan jaringan di Jerman akan dibuat lebih efisien setelah akuisisi baru-baru ini yang membuat perusahaan berkembang secara bertahap. Besaran pemangkasan pekerjaan ini akan bergantung pada perkembangan pasar lebih lanjut.
Tekanan ganda yang diakibatkan oleh berakhirnya era mesin pembakaran dan meningkatnya persaingan dari Tiongkok telah memberikan beban besar pada pemasok Eropa.
Selain ZF, produsen suku cadang seperti Bosch dan Webasto juga telah mengumumkan pemangkasan pekerjaan di sektor ini.
Sebelumnya, Bloomberg memberitakan Robert Bosch akan memangkas 1.200 pekerjaan di unit software (perangkat lunak) dan elektroniknya dalam tiga tahun mendatang. Pemasok otomotif asal Jerman ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk merespons biaya yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia