Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Substitusi Pangan I Indonesia Harus Punya Rencana Besar Hadapi Krisis Pangan

Presiden: RI Tidak Boleh Bergantung pada Gandum dan Jagung Impor

Foto : BPMI SETPRES/LAILY RACHEV

TINJAU LAHAN SORGUM I Presiden Joko Widodo meninjau lahan sorgum saat kunjungan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/6). Tanaman sorgum yang menjadi alternatif sumber pangan selain beras dan jagung guna menghadapi krisis pangan seperti yang telah diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO).

A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini, kata Jokowi, harga pangan dunia sudah meningkat. Sebab itu, Indonesia harus punya rencana besar menghadapi krisis pangan, seperti yang diperingatkan organisasi pangan dunia FAO.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara berencana memperluas area lahan tanaman sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) guna mengurangi kebergantungan impor gandum dan jagung sebagai sumber pangan.

"Saya perintahkan kepada gubernur dan bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum sehingga kita tidak bergantung kepada gandum, tidak bergantung pada jagung dari impor," tegas Presiden.

Lahan di Kabupaten Sumba, kata Jokowi, pernah ditanami jagung, namun kurang produktif. Oleh sebab itu, lahan dialihkan pada tanaman biji-bijian sorgum. Saat ini, luas lahan sorgum di Kabupaten Sumba Timur mencapai 60 hektare dengan produktivitas sebesar 5 ton per hektare.

Meski masih tergolong uji coba, petani bisa memperoleh pendapatan sekitar 50 juta rupiah per hektare dalam satu tahun atau empat juta rupiah lebih per bulan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top