Kebijakan Pemerintahnya Prorakyat
Presiden Prabowo Subianto
Foto: BPMI Setpres/RusmanJAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan dalam waktu kurang lebih 3 bulan atau sekitar 100 hari pertama masa kerja, pemerintahannya membuat berbagai kebijakan yang prorakyat.
Presiden pun berterima kasih kepada jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang telah bekerja keras membuktikan hasil kerjanya untuk rakyat.
“Dalam 3 bulan, kita telah memberi bukti kepada rakyat, kebijakan-kebijakan kita adalah kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat, berpihak pada kepentingan negara,” kata Presiden Prabowo saat memberikan arahan-arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Menurut Presiden, pencapaian itu tidak mudah, mengingat periode tiga bulan itu terjadi pada masa-masa pergantian tahun. “Bagaimanapun di bulan-bulan yang kritis tersebut biasanya ditandai oleh banyak kecelakaan lalu lintas, ditandai oleh ketersediaan bahan pangan bahan-bahan pokok yang penuh dengan fluktuasi harga dan sebagainya. Kali ini kita berhasil untuk menjalankan suatu keadaan yang stabil penuh ketenangan penuh kesejukan,” kata Presiden.
Tidak hanya itu, Presiden juga menyoroti situasi global yang diliputi konflik dan ketegangan. “Di tengah banyak dunia dilanda konflik ketegangan krisis bahkan perang, kita mampu menjaga kesejukan, ketenangan, perdamaian di negara kita,” ujar Presiden Prabowo.
Beberapa kebijakan prorakyat yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Prabowo, di antaranya mencakup makan bergizi gratis (MBG), pembebasan biaya-biaya izin pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), program-program swasembada pangan dan swasembada energi.
Sejak diluncurkan pada 6 Januari, makan bergizi gratis saat ini telah dinikmati oleh 650.000 anak-anak di 31 provinsi.
Presiden menargetkan hingga akhir 2025 semua anak-anak Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis. Dalam rentang waktu itu, target penerima makan bergizi gratis pada Januari-April 2025 sebanyak 3 juta anak, kemudian April-Agustus 2025 sebanyak 6 juta anak. Kemudian, target penerima makan bergizi gratis pada September 2025 sebanyak 15 juta anak.
Proyek Strategis
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh pihak untuk menghormati Presiden pendahulu karena pembangunan bangsa dicapai selama puluhan tahun dengan melanjutkan dari estafet Presiden.
“Semua yang telah bekerja keras, pendahulu-pendahulu kita. Kita sampai di sini bukan seketika. Kita sampai di sini karena perjalanan jauh. Pembangunan suatu bangsa bukan pembangunan 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Pembangunan suatu bangsa adalah puluhan tahun,” kata Presiden.
Menurut Prabowo, seluruh pembangunan yang dinikmati saat ini merupakan buah kerja keras dari estafet Presiden, yakni dirintis oleh Presiden Pertama RI Soekarno, Presiden Ke-2 RI Soeharto, Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie, Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Kepala Negara pun menceritakan baru saja meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan Nasional dengan total 3,2 gigawatt (GW) yang telah dimulai sejak 2015, atau di bawah pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Menurut Presiden, alur bernegara dilakukan dengan melanjutkan perjalanan jauh (long march) antara kepemimpinan Presiden.
Presiden menekankan bahwa kontinuitas pemerintahan menjadi alur penting dalam kehidupan bernegara yang akan membawa Indonesia mencapai cita-cita besar.
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
- 3 Laga Krusial PSG Kontra Manchester City
- 4 Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- 5 Terus Dikebut Pembangunannya, Pembiayaan IKN Skema KPBU Capai Rp60,93 Triliun