Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Potret Gentrifikasi Pariwisata, Ketimpangan dan Eksploitasi di Kawasan Konservasi

Foto : The Conversation/Shutterstock/Mumemories

Pemandangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari dalam tenda wisatawan.

A   A   A   Pengaturan Font

Secara kasat mata, gentrifikasi pariwisata memang terlihat menyejahterakan. Destinasi wisata diubah menjadi lebih modern, indah, dan tertata rapi. Namun, seperti halnya industri lain, gentrifikasi pariwisata juga berisiko merusak alam dan menimbulkan kesenjangan.

Destinasi super prioritas = destinasi super mahal?

Pariwisata pada dasarnya adalah industri yang menjual lokalitas, baik itu budaya lokal, sejarah tempat, maupun bentang alamnya. Itulah mengapa gentrifikasi pariwisata tersebar mengikuti di mana lokasi komoditas berada.

Meski bersifat lokal, status sebagai sektor prioritas membuat investasi skala besar-baik dari modal asing maupun dalam negeri-mengalir ke lokasi pariwisata maupun daerah sekitarnya.

Arus modal membuat hotel-hotel dan fasilitas lainnya, termasuk jalan raya, menjamur untuk memanjakan turis kelas atas. Segudang fasilitas itu kemudian menggantikan bentang alam termasuk permukiman di sekitarnya. Perubahan inilah yang menunjukkan gentrifikasi pariwisata.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top