Pentas Seni 'Nyadran Jaran Kepang' Jadi Kegiatan Pariwisata di Temanggung
Para penari jaran kepang mengikuti kegitan "Nyadran Jaran Kepang" di Lapangan Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Foto: ANTARA/Heru SuyitnoTEMANGGUNG - Pentas seni "Nyadran Jaran Kepang" di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dapat menjadi kegiatan pariwisata dengan mendatangkan banyak wisatawan untuk menyaksikannya.
"Pentas seni jaran kepang atau kuda lumping secara massal itu bisa dijadikan kegiatan tahunan sebagai salah satu wisata budaya andalan di Temanggung," kata Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo di Temanggung, Jateng, Sabtu (27/7).
Sebanyak 1.200 orang menampilkan tari jaran kepang yang digelar di Lapangan Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Hary menyampaikan Nyadran Jaran Kepang yang digelar untuk kali pertama ini mendapat sambutan dari masyarakat untuk menyaksikannya.
Selain melestarikan seni budaya lokal, katanya, kegiatan ini juga meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata budaya di Temanggung karena acara tersebut memiliki daya tarik yang tinggi.
Menurut dia, pentas jaran kepang secara massal tersebut akan dijadikan kegiatan tahunan sebagai salah satu andalan di Temanggung, sehingga nanti banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan acara tersebut.
Pada sambutan nyadran jaran kepang, dia menyampaikan potensi budaya sangatlah membanggakan di Kabupaten Temanggung, yang sampai Juni 2024, tercatat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, mencapai sebanyak 2.948 kelompok seni.
"Luar biasa, sangat banyak sekali, melebihi jumlah desa/kelurahan yang hanya 289 desa/kelurahan, berarti paling tidak satu dusun itu ada grup kesenian," katanya.
Menurut dia, semua potensi yang ada tersebut tidak akan dapat lestari dan bermanfaat kalau tidak ada komitmen dari berbagai pihak dalam upaya melestarikan.
"Peran pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam pelestarian budaya guna memperteguh Temanggung sebagai kota kesenian dan kebudayaan," katanya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Rupiah Diprediksi Tetap Loyo jelang Akhir Tahun
- Hotel Mercure Segera Hadir di Garut pada Januari 2025
- Saham Jeju Air Anjlok ke Rekor Terendah Setelah Kecelakaan Pesawat yang Mematikan
- Hati-hati, Kebiasaan Melewatkan Makan Saat Kerja Berisiko bagi Kesehatan Jantung
- Pacu Efisiensi, PLN EPI Terapkan Digitalisasi di Setiap Lini Operasional