Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Populasi Tiongkok Menyusut, Hasil dari Gagalnya Program KB

Foto : EPA-EFE/Alex Plavevsky

Keluarga di Tiongkok kini bisa memiliki lebih dari satu anak, namun populasinya masih terus menurun.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, populasi Tiongkok menurun. Diperkirakan akan berkurang setengahnya di akhir abad ini. Kondisi ini diperkirakan dapat mempengaruhi ekonomi global.

Christina Maags, University of Sheffield

Untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, populasi Cina menurun dan diperkirakan akan berkurang setengahnya pada akhir abad ini.

Setelah penurunan selama beberapa tahun, saat ini Cina telah memasuki era, yang disebut oleh pejabat pemerintahnya sebagai, "pertumbuhan populasi negatif", dengan tingkat kelahiran nasional mencapai rekor terendah. Angkanya sebesar 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Cina telah lama menjadi negara terpadat di dunia. Terlepas dari tahun-tahun masa kelaparan (sekitar 1959-61) yang disebabkan oleh kampanye politik industrialisasi "Great Leap Forward" (Lompatan Jauh ke Depan), populasi Cina meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir.

Pertumbuhan populasi Cina yang cepat mulai melambat mulai tahun 1970-an, ketika pemerintah memperkenalkan program keluarga berencana karena mengkhawatirkan overpopulasi. Langkah yang berdampak paling luas adalah kebijakan satu anak (one-child policy) - diadopsi pada tahun 1980. Kebijakan ini yang membatasi setiap rumah tangga untuk hanya memiliki satu anak (dengan pengecualian untuk anggota etnis minoritas, rumah tangga di pedesaan, dan anak dari dua anak tunggal).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top