Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Populasi Tiongkok Menyusut, Hasil dari Gagalnya Program KB

Foto : EPA-EFE/Alex Plavevsky

Keluarga di Tiongkok kini bisa memiliki lebih dari satu anak, namun populasinya masih terus menurun.

A   A   A   Pengaturan Font

Kekhawatiran lain yang berkembang adalah bagaimana merawat populasi lanjut usia (lansia) yang meningkat cepat. Banyak prediksi mengungkapkan bahwa pada tahun 2079 akan ada lebih banyak penduduk Cina berusia di luar angkatan kerja daripada usia angkatan kerja. Bahkan jika penuaan penduduk berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan, biaya pensiun, kesehatan dan perawatan sosial tetap menjadi beban berat bagi pembangunan ekonomi, kecuali jika produktivitas meningkat.

Cina tidak sendirian dalam menghadapi masalah populasi semacam ini. Negara-negara Asia Timur lainnya, seperti Jepang dan Korea Selatan, juga menghadapi penuaan populasi yang cepat. Banyak pula negara Eropa, termasuk Jerman dan Italia, yang telah menghadapi penurunan populasi selama beberapa dekade.

Namun, situasi di Cina berbeda. Pertama, negara ini menghadapi penuaan dan penurunan populasi ketika masih menjadi negara berpenghasilan menengah, sehingga sulit untuk membiayai perubahan sosial-ekonominya.

Kedua, dari sudut pandang internasional, Cina telah mengambil posisi sentral dalam rantai pasokan global - sehingga apa pun yang memengaruhi negara ini akan berdampak langsung pada ekonomi dunia. Dengan demikian, kisah penurunan populasi Cina ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi posisi Cina di dunia dan ekonomi global pada umumnya.The Conversation

Christina Maags, Lecturer in Chinese Studies , University of Sheffield
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top