Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Politik "Hantu"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Sensasi hantu memang disukai masyarakat, sehingga cerita-cerita horor marak dalam film, novel, dan televisi. Antara takut, percaya-tidak percaya, masyarakat antusias menikmati. Psikologi massa inilah yang dimanfaatkan untuk terus menghidupkan hantu komunis. Produsen hantu komunis, saat ini menghadapi tantangan.

Tumbuhnya generasi milenial yang tak ada sangkut pautnya dengan Orde Baru, membuat hantu komunis tidak diminati lagi. Generasi milenial tak bisa dipisahkan dengan gawai untuk menikmati revolusi teknologi informasi. Internet memudahkan manusia mencari dengan leluasa segala informasi baik valid atau hoax di internet.

Dengan situasi seperti ini, informasi tidak bisa dikontrol lagi, termasuk negara. Generasi milenial sudah lama keluar dari "gua" Plato, tempat nenek moyangnya hanya bisa melihat bayangan. Generasi milenial juga tidak akan mudah percaya hantu komunis. Di samping jarak dengan peristiwa sudah jauh, mereka sudah bisa mengakses informasi seluas-luasnya.

Sekarang, dengan gampang informasi Peristiwa 1965 didapat baik berbahasa Indonesia maupun Inggris. Dengan begitu, mereka mempunyai banyak pembanding. Contoh desakan beberapa pihak agar film Pengkhiatan G 30 S/PKI diputar ulang. Tidak mudah mengindoktrinasi generasi milenial. Selepas menonton film tersebut, mereka akan mudah mencari informasi seputar film itu. Mereka mencari jawab apakah benar-benar terjadi atau hanya rekayasa.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top