Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dampak Putusan Pengadilan

PM Malaysia Bersumpah Akan Pertahankan Aset dari Klaim Keturunan Sultan Sulu

Foto : ISTIMEWA

Kendaraan mengantre untuk mengisi bahan bakar di SPBU Petronas dengan latar belakang Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, pada Selasa (19/7), bersumpah untuk melindungi aset negara di luar negeri. Ini disampaikan setelah pekan lalu keturunan Sultan Sulu yang berada di Filipina mengajukan penyitaan beberapa aset internasional dari perusahaan minyak milik negara yang terkait dengan sengketa tanah pada zaman pendudukan Inggris.

Ismail mengatakan telah membentuk satuan tugas khusus untuk menanggapi pemberitahuan penyitaan yang dilakukan pada dua aset perusahaan minyak Petronas di Eropa oleh pewaris Sultan Sulu. "Mereka tidak hanya akan menindaklanjuti aset Petronas, tetapi aset kami yang lain di luar negeri.

Itu adalah tugas yang diberikan kepada satuan tugas khusus," kata Ismail menanggapi pertanyaan wartawan di sela-sela Konferensi Keamanan Nasional selama satu hari di Putrajaya, membahas masalah kedaulatan Malaysia di perairan yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan. "Kami akan melindungi aset kami di luar negeri melalui jalur hukum.

Saya memberikan jaminan bahwa kami tidak akan berkompromi dan akan membela hak-hak kami dan kedaulatan negara," tegasnya. Pada 12 Juli, Petronas mengonfirmasi dua anak perusahaannya telah menerima pemberitahuan penyitaan di Luksemburg, tetapi unit aset tersebut sebelumnya telah divestasi dan dipulangkan.

"Petronas memandang tindakan yang diambil terhadapnya tidak berdasar dan bekerja keras untuk mempertahankan posisi hukumnya dalam masalah ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Pada hari yang sama, Financial Times Inggris melaporkan perwakilan dari keturunan Sultan Sulu telah menyita aset, yang mengelola kepentingan Petronas di Azerbaijan dengan nilai lebih dari dua miliar dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top