
PM Italia Minta Uni Eropa Tidak Ambil Sikap Bertentangan Dengan AS
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni.
Foto: Andreas SOLARO/AFPJAKARTA - Perdana Menteri (PM) Italia, Giorgia Meloni mengatakan bahwa Uni Eropa (EU) seharusnya tidak mengambil sikap yang akan bertentangan dengan kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Ukraina.
Menurut kantor berita milik pemerintah Italia, ANSA melaporkan bahwa dalam pertemuan darurat para pemimpin Eropa tentang Ukraina yang digelar di Paris dan turut dihadiri Italia, Meloni, mengatakan bahwa tidak senang dengan format pertemuan yang dilakukan secara terbatas.
Negara-negara Uni Eropa kata Meloni tidak mengikutsertakan negara-negara Baltik dan Nordik, padahal mereka yang paling rentan terhadap risiko perluasan perang di Ukraina.
Pertemuan tersebut jelas Meloni tidak dapat dilakukan dalam format “anti-Trump”, karena AS kata Meloni sedang berupaya mencapai perdamaian. Uni Eropa tegas Meloni seharusnya melakukan bagiannya dalam konteks tersebut.
Selama pertemuan, Meloni juga menyatakan penentangannya terhadap pernyataan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang kemungkinan pengiriman pasukan penjaga perdamaian Eropa ke Ukraina.
“Tawaran itu akan menjadi solusi yang paling rumit dan paling tidak efektif, terutama tanpa jaminan keamanan yang memadai untuk Ukraina,” kata Meloni.
Oleh sebab itu, perlu melakukan eksplorasi yang lain terutama yang melibatkan AS. “Dalam konteks Euro-Atlantik itulah keamanan Eropa dan Amerika dibangun,” katanya.
Sebelumnya, para pemimpin Eropa berkumpul pada Senin (17/2) di tengah kekhawatiran yang dipicu oleh keterlibatan langsung Presiden AS, Donald Trump dengan Russia dan niat pemerintahannya untuk mengecualikan Uni Eropa dari perundingan damai Ukraina.
Para pemimpin Inggris, Jerman, Polandia, Italia dan Denmark, serta Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), Mark Rutte dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Komunikasi Erat
Setelah pertemuan tingkat tinggi AS dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio melakukan panggilan telepon dengan para mitranya di Eropa pada Selasa (18/2). Pertemuan AS dan Russia itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu AS di Eropa karena mereka tidak dilibatkan dalam pembicaraan.
Menurut pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, Rubio memberikan penjelasan kepada menteri luar negeri Perancis, Jerman, Italia, dan Inggris, serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, mengenai hasil pembicaraan dengan Russia terkait upaya mengakhiri perang di Ukraina.
“Kelompok ini sepakat untuk tetap berkomunikasi erat dalam upaya mencapai akhir konflik yang berkelanjutan di Ukraina,” kata Bruce seperti dikutip dari Antara.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Bangun Sinergi Pendidikan Global: Kerja Sama Pemerintah dan Queen Mary University Makin Dekat
-
Wasit Munuera Montero Dibebaskan dari Tuduhan Konflik Kepentingan
-
Alcaraz Tumbang di Qatar Open
-
Ayo Beburu Tiket Liburan di ASTINDO Travel Fair 2025
-
Mengasah Talenta Asuransi, Pendekatan CEO BRI Insurance dalam Pengembangan SDM Unggul