PM Belanda Mengundurkan Diri karena Perbedaan Soal Imigran
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan ada perbedaan yang 'tidak dapat diatasi' dalam pemerintahan koalisinya.
Rutte mengatakan akan memimpin pemerintahan sementara sampai saat itu, yang akan fokus pada tugas termasuk dukungan untuk Ukraina.
Runtuhnya pemerintahan Rutte memicu pertarungan sengit antara empat partai dalam koalisi berusia satu setengah tahun, yang dijuluki "Rutte IV".
ChristenUnie, sebuah partai Kristen Demokrat yang mendapat dukungan utamanya dari "Sabuk Alkitab" Protestan yang kukuh di Belanda tengah, dan D66 kiri-tengah, telah menentang rencana Rutte.
Dia menuntut agar jumlah kerabat pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda dibatasi hingga 200 per bulan.
Rutte telah berjanji menangani migrasi setelah skandal pusat migrasi musim panas lalu, di mana seorang bayi meninggal dan ratusan orang terpaksa tidur di tempat terbuka.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya