Pfizer-BioNTech Luncurkan Uji Coba Vaksin Covid-19 Khusus Omicron
Ilustrasi - Tangan dengan sarung tangan medis memegang jarum suntik medis dan botol di depan logo Pfizer.
Foto: ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images/Sipa via ReutersNew York - Pfizer Inc dan BioNTech SE memulai uji klinis vaksin yang dirancang khusus untuk memerangi virus corona varian Omicron.
"Sementara penelitian dan data saat ini menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat Omicron, kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, dalam sebuah pernyataan pada Selasa.
Kedua perusahaan berencana untuk menguji respons imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron, baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksin maupun sebagai dosis penguat (booster) untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin asli mereka.
Mereka juga menguji dosis keempat vaksin saat ini terhadap dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech, tiga hingga enam bulan sebelumnya.
Kedua perusahaan berencana untuk mempelajari keamanan dan kesesuaian vaksin terhadap lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.
Pfizer mengatakan bahwa rejimen dua dosis dari vaksin asli mungkin tidak cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi varian Omicron, dan bahwa perlindungan terhadap rawat inap dan kematian mungkin berkurang.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan dosis ketiga vaksin berbasismRNA, seperti vaksin Pfizer/BioNTech, telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap karena COVID-19.
Beberapa negara sudah mulai menawarkan dosis booster tambahan, tetapi penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa sementara dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi oleh varian Omicron.
Varian Omicron telah menggantikan Delta sebagai varian dominan di banyak bagian dunia dan Omicron sendiri sekarang terpecah menjadi subvarian yang berbeda, salah satunya BA2, yang menimbulkan kekhawatiran khusus.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia