Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pangan - Masalah Pupuk, Biaya Transportasi Jadi Momok bagi Petani

Petani Masih Butuh Perhatian Lebih

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Petani kerap di posisi paling lemah dalam rantai pangan nasional lantaran mereka tak menikmati keuntungan saat harga beras naik, tetapi daya beli melemah terimbas deflasi pangan.

JAKARTA - Pemerintah jangan lengah dengan adanya deflasi bahan pokok beras pada Mei 2024. Regulator harus tetap menekan biaya produksi agar tidak memberatkan petani sebagai produsen pangan.

"Beras perlu dicermati harga yang tinggi secara tahunan, dan tetap memerlukan intervensi menekan biaya produksi. Jangan lengah soal deflasi beras secara bulanan, masalah pupuk, biaya transportasi masih jadi momok bagi petani," tegas Direktur Celios, Bhima Yudisthira, kepada Koran Jakarta, merespons laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal deflasi beras pada Mei 2024.

Menurut Bhima, kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras belum menjadi solusi bagi petani. Saat ini, HET beras naik menjadi 14.900 rupiah per kilogram (kg) dari 13.900 per kg.

Karenanya, dia mendesak pemerintah menggelontorkan subsidi pupuk lebih besar lagi, subsidi transportasi dan memangkas rantai pasok. Langkah tersebut diharapkan menjadi prioritas baik jangka pendek dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025.

"Tahun depan, kita tidak tahu apakah biaya produksi beras akan naik lebih tinggi, mencermati pelemahan kurs rupiah yang mempengaruhi harga pupuk," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top