Petani dan Peternak Kembali Merugi
PANEN PERDANA I Petani memisahkan bulir padi dari jeraminya saat panen perdana di Desa Dasok, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/3). Menurut petani produksi gabah tahun ini meningkat dari tahun lalu dari enam kuintal menjadi sembilan kuintal per hektare karena faktor cuaca dan dukungan bibit unggul. Kenaikan produksi itu menyebabkan harga gabah malah turun sehingga petani rugi.
» Penurunan harga yang diterima petani karena harga gabah kering panen jauh di bawah HPP.
» Pembangunan pertanian harus mengangkat derajat hidup petani agar ketersediaan pangan berkelanjutan.
JAKARTA - Di tengah meningkatnya produksi tanaman pangan, para petani malah kembali menderita kerugian karena hasil penjualan produksi mereka lebih rendah dibanding biaya yang mereka keluarkan. Kerugian petani itu tecermin dari Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (1/3).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya