Pesawat Gagal Mendarat Akibatkan 45 Tewas
KECELAKAAN PESAWAT l Tim penyelamat tiba di lokasi kecelakaan pesawat militer tak jauh dari lokasi sebuah landasan di Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina selatan, pada Minggu (4/11). Dalam insiden itu dilaporkan 45 orang tewas
Foto: AFP/JOINT TASK FORCE-SULUCOTABATO - Sedikitnya 45 orang tewas dan 53 luka-luka ketika sebuah pesawat militer Filipina yang membawa pasukan jatuh dan terbakar pada Minggu (4/7). Menurut para pejabat Filipina, insiden itu terjadi setelah pesawat itu gagal mendarat di sebuah landasan di selatan negara itu.
Hampir 100 orang yang sebagian besar lulusan Angkatan Darat baru-baru ini, berada di pesawat angkut C-130 Hercules yang mencoba mendarat di Pulau Jolo di Provinsi Sulu pada Minggu tengah hari.
- Baca Juga: Jet Tempur Siluman F-35 AS Jatuh dan Meledak di Alaska
- Baca Juga: AS Tinjau Keamanan DeepSeek
"Beberapa tentara terlihat melompat keluar dari pesawat tak lama setelah menyentuh tanah dan dijilat api," kata Mayor Jenderal William Gonzales, komandan Satuan Tugas Gabungan untuk Wilayah Sulu, dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah hari yang menyedihkan. Kami meminta bangsa untuk berdoa bagi mereka yang terluka dan mereka yang tewas dalam tragedi ini," imbuh dia.
Insiden ini adalah salah satu kecelakaan penerbangan militer paling mematikan di negara itu. Saat berita ini ditulis pada Minggu malam, pencarian terhadap 5 orang yang hilang masih berlangsung.
Foto-foto dari lokasi kecelakaan yang dirilis oleh Satuan Tugas Gabungan untuk Wilayah Sulu menunjukkan ekor pesawat yang rusak dan puing-puing yang berasap dari bagian belakang badan pesawat tergeletak di dekat pohon kelapa.
Gambar yang diterbitkan oleh outlet media lokal Pondohan TV di laman Facebook mereka menunjukkan puing-puing dilalap api dan kepulan asap hitam tebal membubung di atas rumah-rumah yang terletak di dekat lokasi.
Murni Kecelakaan
Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan pesawat itu membawa pasukan dari Cagayan de Oro di pulau selatan Mindanao dan mengalami kecelakaan setelah gagal mendarat di Jolo.
"Pesawat itu telah mencoba terbang kembali namun tidak berhasil," kata Sobejana kepada media lokal.
Sementara itu Letnan Satu Jerrica Angela Manongdo menerangkan bahwa pesawat bermesin empat itu jatuh di dekat sebuah tambang di daerah yang jarang penduduk. Sedangkan ketua Komando Mindanao Barat, Letnan Jenderal Corleto Vinluan, mengatakan bahwa pesawat itu setelah gagal mendarat terbelah menjadi dua.
Juru bicara Angkatan Udara Filipina, Letnan Kolonel Maynard Mariano, mengatakan penyebab kecelakaan itu akan diselidiki, sementara juru bicara Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Edgard Arevalo, mengatakan kepada Radio DZBB bahwa insiden ini murni sebuah kecelakaan, bukan sebagai akibat dari serangan.
Sebagian besar penumpang baru saja lulus dari pelatihan dasar militer dan dikerahkan ke pulau yang bergolak itu sebagai bagian dari satuan tugas gabungan untuk memerangi terorisme di wilayah mayoritas Muslim di Filipina selatan di mana kelompok-kelompok militan, termasuk kelompok Abu Sayyaf beroperasi.
Kecelakaan pada Minggu terjadi setelah sebuah helikopter Black Hawk jatuh bulan lalu selama penerbangan latihan malam hari. Dalam insiden itu, enam orang yang berada di dalam helikopter itu tewas dan kecelakaan itu menyebabkan seluruh armada Black Hawk Filipina dilarang terbang.
n AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
- 5 Tanpa Pengenaan Tarif ke Barang Impor, Produk Lokal Bakal Semakin Terpuruk