Perusahaan Taiwan Ini Dekati Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Punya Rencana Apa?
Tanda Foxconn terlihat di pintu kaca di dalam gedung kantornya di Taipei, Taiwan 12 November 2020.
Foto: ANTARS/REUTERS/Ann WangJAKARTA - Foxconn Technology Group sedang berdiskusi dengan Arab Saudi soal rencana membangun pabrik di negara tersebut.
Reuters mengutip laporan The Wall Street Journal, Selasa (15/3), melaporkan bahwa Foxconn menawarkan kepada Arab Saudi pabrik semikonduktor dua lini di Neom, kota di gurun yang menjadi pusat teknologi.
Pabrik tersebut akan membuatchip, komponen kendaraan listrik dan produk elektronik lainnya.
Perwakilan Foxconn dan Arab Saudi belum memberikan keterangan soal rencana ini.
Foxconn, perusahaan asal Taiwan, dikenal sebagai salah satu manufaktur untuk Apple. Perusahaan tersebut beberapa tahun belakangan ini juga merambah ke sektor kendaraan listrik dan semikonduktor.
Selain Arab Saudi, Foxconn dikabarkan juga mendekati Uni Emirat Arab soal rencana pabrik. Riyadh, menurut laporan tersebut, ingin Foxconn menjamin negara tersebut bisa mengatur sekitar dua per tiga dari produksi di pabrik tersebut.
Foxconn sudah menandatangani investasi di Taiwan dan India. Tahun lalu, mereka mundur dari rencana membuat pabrik di Wisconsin, Amerika Serikat.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris