Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertumbuhan Populasi Dunia Melambat, Apakah Baik untuk Lingkungan?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Takashi Images

Saat ini, Shibuya Crossing di Tokyo adalah salah satu yang tersibuk di dunia. Namun, depopulasi mulai memberikan dampak besar bagi Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika orang-orang bermigrasi ke negara yang lebih maju, ekonomi negara tersebut akan menguntungkan mereka dan juga negara tujuannya. Namun, sebagai hasilnya, emisi per kapita akan naik dan dampak lingkungan memburuk, karena kenaikan pendapatan berbanding lurus dengan penambahan emisi.

Selain itu, ada kekacauan yang mengintai akibat perubahan iklim. Seiring dengan pemanasan global, migrasi paksa-saat orang harus meninggalkan rumah untuk melarikan diri dari kekeringan, perang, atau bencana terkait iklim lainnya-diproyeksikan akan melonjak hingga 216 juta orang pada seperempat abad mendatang. Migrasi paksa mungkin mengubah pola emisi, tergantung pada tempat orang menemukan perlindungan.

Selain faktor-faktor ini, populasi global yang menurun mungkin bisa mengurangi konsumsi secara keseluruhan dan mengurangi tekanan terhadap lingkungan.

Para ahli lingkungan yang khawatir tentang overpopulasi telah lama berharap agar populasi global menurun. Keinginan mereka mungkin akan segera terpenuhi. Bukan melalui kebijakan pengendalian kelahiran yang dipaksakan, tetapi sebagian besar melalui pilihan perempuan terdidik dan lebih kaya yang memilih untuk memiliki keluarga kecil.

Masih menjadi pertanyaan terbuka apakah populasi yang menurun akan mengurangi tekanan pada lingkungan. Hal tersebut belum bisa terjawab kecuali kita mengurangi emisi dan mengubah pola konsumsi di negara-negara maju.The Conversation
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top