Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pertumbuhan Populasi Dunia Melambat, Apakah Baik untuk Lingkungan?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Takashi Images

Saat ini, Shibuya Crossing di Tokyo adalah salah satu yang tersibuk di dunia. Namun, depopulasi mulai memberikan dampak besar bagi Jepang.

A   A   A   Pengaturan Font

Masih menjadi pertanyaan terbuka apakah populasi yang menurun akan mengurangi tekanan pada lingkungan.

Andrew Taylor, Charles Darwin University dan Supriya Mathew, Charles Darwin University

Pertumbuhan populasi manusia sedang melambat-fase yang sebelumnya dianggap mustahil. Jumlah laju pertumbuhan populasi penduduk dunia kemungkinan dapat memuncak lebih awal dari yang sebelumnya diperkirakan-sebanyak 10 miliar jiwa pada 2060-an-lalu mulai menurun.

Di negara-negara kaya, tren ini sedang berlangsung. Populasi penduduk Jepang menurun tajam, dengan angka kehilangan penduduk bersih atau net loss (setelah dikurangi angka kelahiran) sebesar 100 jiwa setiap jam. Di Eropa, Amerika, dan Asia Timur, angka kelahiran menurun drastis. Tren serupa juga berpeluang terjadi di banyak negara berpendapatan menengah bahkan rendah.

Perubahan ini sungguh luar biasa. Sepuluh tahun silam, para ahli demografi memerkirakan jumlah penduduk global dapat menyentuh 12,3 miliar jiwa, naik pesat dari 8 miliar tahun ini.

Selama 50 tahun, beberapa pegiat lingkungan mencoba langkah-langkah pelestarian dengan memangkas pertumbuhan populasi global. Pada 1968, Buku The Population Bomb (Ledakan Populasi) menaksir kelaparan massal akan terjadi, sekaligus menuntut upaya pengendalian kelahiran berskala besar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top