Pernyataan Diplomat Tiongkok Menuai Kemarahan Eropa karena Mempertanyakan Kedaulatan Negara-negara Bekas Uni Soviet
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan 'kecewa' atas pernyataan kenegaraan Lu Shaye.
"Aneh mendengar versi absurd dari 'sejarah Krimea' dari perwakilan negara yang sangat teliti tentang sejarah seribu tahunnya," tambah Podolyak.
Kementerian Luar Negeri Prancis juga menyatakan "kecewa" atas komentar Lu.
"Terserah Tiongkok untuk mengatakan apakah pernyataan ini mencerminkan posisinya, yang kami harap tidak," kata Kementerian Luar Negeri Prancis.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan sekutu kami dan mitra yang terkena dampak, yang memenangkan kemerdekaan yang telah lama ditunggu-tunggu setelah puluhan tahun ditindas," ujarnya dengan menambahkan bahwa "pencaplokan Krimea adalah ilegal menurut hukum internasional".
Kehebohan terjadi setelah kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, baru-baru ini ke Beijing, di mana dia mengatakan bahwa rencana Tiongkok untuk Ukraina menunjukkan keinginan untuk memainkan peran yang bertanggung jawab dalam konflik tersebut. Macron kemudian menghadapi kritik karena menyarankan bahwa Uni Eropa harus menghindari terseret ke dalam ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait Taiwan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya