Perlu Upaya Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
Bank Indonesia
Sementara itu, pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Imron Mawardi, mengatakan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi dalam negeri adalah hal yang sehat, selama itu dipenuhi dengan menyerap produksi industri dalam negeri.
"Negara kita memang unik karena 58 persen PDB-nya adalah konsumsi dalam negeri. Dengan jumlah penduduk yang besar menjadi modal untuk mendorong pertumbuhan lewat konsumsi rumah tangga. Tingginya tingkat konsumsi akan mendorong tumbuhnya industri dan investasi. Jadi, selama kebutuhan konsumsi itu dapat memberikan multiplier effect ekonomi maka positif, bukan dipenuhi dari impor," kata Imron.
Maka tantangannya adalah bagaimana pemerintah dapat meningkatkan hilirisasi industri untuk meraih peluang tersebut.
Pada kesempatan lain, pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan ekonomi nasional memang tidak 100 persen ditentukan oleh gerak ekonomi global, terlebih jika negara tersebut mampu mengelola sisi domestik ekonominya dan masih memiliki peluang ekspor.
Namun, hal yang paling penting dilakukan saat ini adalah kelanjutan pengendalian inflasi agar tidak membatasi ketat gerak pelaku-pelaku ekonomi. Selain itu, harus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya