Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keuangan Daerah -- Pencapaian Kanwil DJP Baru 45 Persen

Perdagangan Tulang Punggung Jakarta Pusat

Foto : ANTARA/Ho-Kanwil DJP Jakarta Pusat

Peresmian Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) Terintegrasi oleh Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo bersama Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Pusat, Eddie Wahyudi di Gedung KPP Madya Jakarta, Jalan M.I. Ridwan Rais Nomor 5A-7, Jakarta Pusat, Jumat (19/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Meski memiliki wilayah dengan banyak hotel, pemasukan utama pajak Jakarta Pusat ternyata ditopang dari sektor perdagangan. Evaluasi ini datang dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Pusat.

"Kontribusi penerimaan pajak Jakarta Pusat utamanya dari sektor perdagangan sebanyak 33,6 persen," kata Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jakpus, Agustinus Dicky Haryadi, di Jakarta, Senin.

Kontribusi penerimaan pajak selanjutnya dari sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 13,4 persen. Lalu, jasa keuangan dan asuransi 8,5 persen. Adapun strategi mencapai target, dengan Pengawasan Pembayaran Masa (PPM) dan Pengujian Kepatuhan Material (PKM).

"Jakarta tetap menjadi pusat aktivitas bisnis dan ekonomi. Penerimaan pajak lebih ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi serta faktor-faktor pendukungnya," ujar Agustinus. Lebih jauh Agustinus menjelaskan, perkembangan penerimaan Kanwil DJP Jakpus sampai 30 Juni mencapai 46,74 triliun rupiah. Pencapaian ini identik 45 persen dari target internal DJP.

Adapun realisasi restitusi sebesar 11,44 triliun. Angka ini tumbuh lebih dari 28 persen tahun ke tahun (yoy). Lalu, kinerja penerimaan neto ditopang oleh penerimaan PPM sebesar 44,96 triliun. Ini berkontribusi 96,19 persen dari total penerimaan dengan capaian 47,98 persen dari target.

Sedangkan penerimaan PKM sebesar 1,78 triliun yang berkontribusi 3,81 persen dari total penerimaan. Berdasarkan jenis pajaknya, mayoritas jenis pajak utama tumbuh lebih baik daripada tahun sebelumnya. Realisasi sejumlah jenis pajak terbesar menunjukkan pertumbuhan positif.

"Roadshow"

Sementara itu, saat ini Jakpus juga tengah mempunyai pekerjaan roadshow untuk literasi. Acara dilaksanakan di RPTRA Gondangdia, Menteng. Roadshow bertujuan untuk menciptakan generasi unggul. Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakpus, Irwan Septinadi, menjelaskan, kegiatan ini merupakan wadah positif untuk mengembangkan keberanian dan kepribadian anak untuk jadi generasi unggul.

"Meski teknologi semakin berkembang, dari sastralah kosa kata akan menjadi kaya dan empati akan semakin terasah. Semakin bermakna karena literasi," kata Irwan. Pada kegiatan ini juga digelar sosialisasi bertema "Pentingnya Pendidikan Sastra di Era Digital."

Acara menghadirkan 80 peserta dari perwakilan unsur forum anak kecamatan, pendidik PAUD, SD, Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), orang tua,serta ASN. Bunda Literasi Jakarta Pusat, Ucu Jamilah, menyebutkan, 56 anak berpartisipasi dalam kegiatan Roadshow Bunda Literasi.

Selain berisi edukasi akan pentingnya pendidikan sastra era digital, kegiatan juga dimeriahkan lomba puisi dan mewarnai. Selain itu, kegiatan juga sebagai upaya menanamkan kecintaan terhadap sastra sejak dini. Terlebih lagi, kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang dirayakan setiap 23 Juli.

"Sastra memiliki peran penting membentuk karakter dan kepribadian anak. Sastra dapat membantu anak mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan kemampuan berbahasa," jelas Ucu.

Lebih jauh, Ucu berharap kegiatan lomba yang digelar dapat menjadi wadah mengekspresikan diri dan menuangkan kreativitas melalui karya seni sastra.

Maka, Ucu mengajak semua pihak terutama para Bunda PAUD dan Bunda Literasi, untuk terus bersinergi dalam menanamkan kecintaan terhadap sastra kepada anak-anak. "Mari jadikan sastra sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Jadikan era digital sebagai peluang untuk meningkatkan budaya literasi," kata Ucu.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top