Penjualan Kendaraan Komersial Masih Prospektif

JAKARTA – Pejualan kendaraan komersial diperkirakan masih tetap tumbuh di sisa waktu tahun ini di tengah lesunya pasar otomotif nasional. Angka pertumbuhan bisa lebih besar lagi jika harga komoditas meningkat.

Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril optimistis kinerja penjualan kendaraan komersial tetap positif hingga akhir tahun ini.

Attias memperkirakan pertumbuhan penjualan kendaraan Isuzu tak akan banyak. "Namun, kalau harga komoditas membaik, dia optimistis penjualan kendaraan bisa tumbuh lebih besar," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/11) sore.

Optimisme tersebut didukung capaian penjualan Isuzu sepanjang tahun ini di tengah lesunya pasar otomotif nasional. Pertumbuhan itu mengindikasikan kuatnya kepercayaan konsumen terhadap layanan purna jual atau after sales Isuzu.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo) menunjukkan selama Januari- September 2024, penjualan otomotif secara ritel tecatat 657.223 unit atau turun 11,9 persen dibandingkan penjualan di periode sama 2023 (yoy). Segmen kendaraan truk turun sekitar 20 persen (yoy) menjadi 47.754 unit.

Namun, selama periode itu, Isuzu mampu mencetak pangsa pasar atau market share sebesar 30,7 persen atau naik 3,5 persen (yoy). Kenaikan itu terjadi di semua segmen seperti truk ELF dengan market share 27,6 persen atau naik 1,9 persen, lalu truk Giga dengan pangsa pasar 20,5 persen atau naik 3,7 persen.

Capaian tertinggi dialami mobil pikap Isuzu Traga dengan market share sebesar 45,9 persen atau naik 6,3 persen (yoy).

“Kami terus berupaya maksimal memberikan layanan sesuai kebutuhan konsumen, ini jadi misi Isuzu sebagai real partner, real journey,” tutur Attias.

Selama ini, lanjutnya, Isuzu fokus memperkuat layanan purna jual, menambah layanan 24 jam Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) dan mechanic on site. Isuzu saat ini memiliki 150 BIB, 140 bengkel mitra, 49 karoseri partner, 1.800 partshop, dan 4 part depo di Medan, Makassar, Palembang, dan Pontianak.

Kelangkaan Solar

Terbaru, Isuzu juga memastikan keandalan kendaraannya dengan memberikan program pemberian filter model baru secara gratis kepada pelaku usaha di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan yang mengalami kelangkaan solar.

Kepala Wilayah Sumatera dan Kalimantan IAMI Danu Kusuma Putra mengatakan persoalan penggunaan solar eceran bermasalah dialami semua brand kendaraan komersial yang beroperasi di Sumatera dan Kalimantan, terutama truk berstandar Euro 4.

Diakui, pihaknya terus menjaga loyalitas konsumen dengan pelayanan terbaik. Terutama menjaga bisnis para pelaku usaha tetap berjalan dengan kondisi kendaraan yang fit dan terus prima. Hal itu jugalah yang membuat performa Isuzu di Sumatera dan Kalimantan tetap terjaga.

Tercatat, market share Isuzu Traga di Sumatera mencapai 43,87 persen dan di Kalimantan tembus 51,3 persen. Lalu Isuzu Elf di Sumatera tercatat 18,08 persen dan di Kalimantan sebesar 14,7 persen, kemudian Giga meraih market share 7,43 persen di Sumatera dan di Kalimantan sebesar 7,9 persen.

Sementara itu, pemilik CV Barito Parahyangan Tatang mengungkapkan perusahaan jasa angkut material hasil tambang mengakui kualitas produk dan layanan Isuzu. Selama beberapa tahun perusahaannya menggunakan kendaraan truk Isuzu tidak pernah bermasalah.

Senada, CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengakui Isuzu selama ini memberikan layanan sesuai ekspektasi pelanggan, terutama untuk servis kendaraan. Ketersediaan spare part maksimal dan cepat.