Penipuan Menggunakan Nomor Telepon Polisi Meningkat di Jepang

TOKYO - Kepolisian Jepang mengatakan bahwa baru-baru ini terjadi serangkaian kasus panggilan mencurigakan yang peneleponnya menampilkan nomor telepon kantor polisi. Panggilan tersebut diduga sebagai penipuan dan kegiatan kriminal lainnya.

Kepolisian Tokyo mengatakan telah menerima pertanyaan dari warga sejak 11 Maret, terkait panggilan mencurigakan dari penelepon yang menampilkan nomor utama kantor polisi Shinjuku. Kepolisian mengatakan telah menerima sekitar 650 pertanyaan semacam itu selama sepekan terakhir.

Panggilan mencurigakan yang tampaknya berasal dari kantor polisi Shinjuku juga telah dikonfirmasi di luar Tokyo. Penelepon dilaporkan mengaku sebagai polisi dan berusaha menimbulkan keresahan dengan memberi tahu orang-orang bahwa mereka dicurigai terlibat dalam kegiatan kriminal.

Markas besar kepolisian Prefektur Aichi di Jepang tengah mengatakan seorang pria berusia 40-an dan seorang wanita berusia 30-an, keduanya warga Kota Nagoya, secara terpisah menerima panggilan telepon dari penelepon yang menampilkan nomor markas besar kepolisian prefektur. Keduanya dilaporkan diberi tahu bahwa mereka dicurigai terlibat dalam kasus pencucian uang dan mereka ditipu untuk memberikan sejumlah uang.

Kelompok penipu diketahui menggunakan nomor telepon polisi dan organisasi lain. Dalam banyak kasus, nomor penelepon menyertakan tanda tambah dan kode negara, sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi bahwa panggilan tersebut sebagai penipuan.

Namun, dalam kasus terkini sulit membedakan apakah panggilan tersebut palsu karena tidak memiliki ciri-ciri seperti itu.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk mengonfirmasi nama penelepon, bagian tempat mereka bertugas, dan nomor ekstensinya saat menerima panggilan yang mengaku dari polisi.

Masyarakat juga diminta untuk menutup telepon dan berkonsultasi dengan anggota keluarga serta kenalan atau mencari bantuan dari polisi setempat. NHK/I-1