Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penggunaan Produk Lokal Perkuat Kemandirian Industri Alkes Dalam Negeri

Foto : Istimewa.

Dari kiri: Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes Lucia Rizka Andalusia, Plt. Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Putu Juli Ardika dan Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Reni Yanita saat membuka acara HealthConnect: Forum Koordinasi dan Business Matching Sektor Alat Kesehatan Tahun 2024, di Jakarta, Rabu (21/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Tingkatkan Kemandirian

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemandirian, daya saing, dan penguasaan teknologi industri Alkes dalam negeri, Kemenperin sejak 2021 telah menginisiasi pendirian Center of Excellence (CoE) Alkes di Yogyakarta dengan mengkolaborasikan perguruan tinggi dan perusahaan industri dalam melaksanakan R&D produk inovasi alat kesehatan.

Adapun kebutuhan alat kesehatan dalam negeri saat ini masih didominasi oleh produk impor. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2023, terdapat sebanyak 1.549 jenis produk impor beredar. Angka ini mencapai lebih dari 3,5 kali lipat jenis produk lokal yang ada di pasar domestik, yaitu sebanyak 422 produk.

Jumlah izin edar untuk produk impor (AKL) bahkan mencapai 54.217 atau hampir mencapai 4 kali lipat dibandingkan jumlah izin edar produk lokal (AKD) sebesar 14.208 izin. Hal ini membuat neraca perdagangan hingga bulan Juni 2024 untuk alat kesehatan mengalami defisit dikarenakan besarnya nilai impor yang mencapai 456 juta dollar AS, dibandingkan nilai ekspor yang hanya 111 juta dollar AS. Namun di lain pihak, perkembangan industri alat kesehatan di Indonesia terus menunjukkan tren positif.

Jumlah perusahaan alat kesehatan melonjak 8 kali lipat sejak adanya pandemi covid pada 2020 hingga saat ini. "Perkembangan ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkualitas, tetapi juga menjadi indikator penting dari semakin kuatnya sektor industri dalam negeri,"papar Putu
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top