Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penggunaan AI oleh Mahasiswa Rentan Risiko, Perlu Penguatan Etika

Foto : The Conversation/Shutterstock

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Data dari Global Online Safety Survey 2024 menunjukkan, ketergantungan yang tinggi akan AI membawa masalah keyakinan yang salah (false belief) serta mengganggu mental dan kondisi psikologi siswa seperti halusinasi (AI hallucination) dan kepribadian palsu (deepfakes).

AI kurangi keaslian karya

Ketergantungan yang tinggi terhadap AI juga dapat menurunkan keaslian karya karena tidak mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap suatu permasalahan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Columbia di Amerika Serikat (AS), salah satu kemampuan manusia yang tidak bisa ditiru AI adalah empati manusia, kreativitas dan motivasi.

Di dalam pengajaran di kelas, tugas akhir berupa presentasi, pembuatan video observasi lapangan hingga pembuatan makalah, adalah salah satu capaian untuk mendorong motivasi, kemampuan berpikir kritis dan juga kreativitas mahasiswa. Pasalnya, presentasi kelompok dapat menumbuhkan nilai kerja sama, kreativitas dan juga kemampuan berpikir kritis.

Namun, dengan bergantung penuh terhadap AI, kemampuan berkolaborasi dan berpikir kritis mereka dapat berkurang. Bagaimanapun, AI memiliki keterbatasan dalam mendukung proses pembelajaran yang proporsional untuk melatih berpikir kritis. Pengguna bisa saja memerintahkan AI untuk menyusun dan membuat presentasi yang mereka inginkan, tetapi keaslian pemikiran dan kolaborasi mereka hanya sedikit.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top