Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penelitian Tunjukkan Tidur Tak Teratur Tingkatkan Risiko Gangguan Kognitif pada Lansia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Alasan potensial lain untuk hubungan antara gangguan kognitif dan variabilitas tidur mungkin berkaitan dengan bagaimana data dikumpulkan. Para peneliti mengandalkan partisipan untuk secara akurat mengingat dan melaporkan berapa jam tidur yang mereka dapatkan, dan individu dengan demensia atau masalah kognitif mungkin tidak mengingatnya dengan benar atau memberikan informasi yang konsisten dari waktu ke waktu, menurut penelitian tersebut.

"Variabilitas yang tinggi dalam durasi tidur yang dilaporkan dari waktu ke waktu mungkin dipengaruhi oleh masalah kognitif seperti ingatan yang buruk," tutur Pase.

Berbagai alasan di luar tantangan kognitif juga dapat membuat orang melaporkan variasi jumlah tidur yang mereka dapatkan ketika mereka hanya ditanya hal ini hanya setiap tiga sampai lima tahun, kata Marie-Pierre St-Onge, PhD, seorang profesor dan direktur Pusat Keunggulan untuk Penelitian Tidur dan Sirkadian di Columbia University Irving Medical Center di New York City.

"Mungkin ada peristiwa kehidupan yang mempengaruhi durasi tidur dengan satu atau lain cara - pekerjaan versus pensiun, kehilangan pasangan, penyakit," imbuh St-Onge, yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini.

"Karena penelitian ini bersifat observasional, kami tidak dapat mengaitkan hubungan sebab-akibat dengan asosiasi ini," lanjutnya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top