Pendapatan Fiskal Tiongkok Naik pada Kuartal Pertama 2023
Mata uang Tiongkok
Foto: ANTARAJAKARTA - Pendapatan fiskal Tiongkok meningkat 0,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama (Q1) 2023, menurut data resmi pada Selasa (18/4).
Pendapatan fiskal negara itu mencapai lebih dari 6,23 triliun yuan (1 yuan = 2.150 rupiah) selama periode tersebut, menurut Kementerian Keuangan Tiongkok. Momentum pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut mengingat pemulihan ekonomi negara secara keseluruhan akan terus memberikan dukungan.
Seperti dikutip dari Antara, Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok tumbuh 4,5 persen (yoy) pada Q1 2023 mendekati angka 28,5 triliun yuan.
Pemerintah pusat mengumpulkan pendapatan fiskal sekitar 2,76 triliun yuan, turun 4,7 persen (yoy), sedangkan pemerintah daerah meraup sekitar 3,47 triliun yuan, naik 5 persen dari satu tahun sebelumnya.
Penerimaan pajak mencapai sekitar 5,17 triliun yuan pada periode Januari-Maret, turun 1,4 persen (yoy).
Sementara itu, pengeluaran fiskal naik 6,8 persen (yoy) menjadi 6,79 triliun yuan selama periode tersebut, menurut pihak kementerian.
Lebih Baik dari Perkiraan
Perekonomian Tiongkok memulai tahun ini dengan pertumbuhan 4,5 persen (yoy) yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal pertama, meletakkan dasar yang kokoh untuk pemulihan ekonomi setahun penuh pada tahun 2023 sambil memberikan dorongan yang lebih kuat untuk pemulihan ekonomi global di tengah volatilitas lingkungan internasional.
Dilaporkan oleh Global Times, pertumbuhan itu diraih dengan susah payah melawan lingkungan internasional yang serius dan kompleks. Menurut Juru Bicara Biro Statistik Nasional, Fu Linghui, faktor-faktor positif terus terakumulasi pada kuartal pertama, karena berbagai kebijakan dan tindakan pendukung mulai berlaku sejak dini
"Secara keseluruhan, ekonomi menunjukkan tren pemulihan bulan ke bulan di kuartal pertama, dengan total penjualan ritel jauh melampaui ekspektasi pasar di bulan Maret, mencerminkan bahwa kepercayaan konsumen secara bertahap telah pulih," kata ekonom dan mantan direktur Institut Studi Ekonomi Dunia di China Institutes of Contemporary International Relations, Chen Fengying.
Total penjualan ritel negara itu tumbuh sebesar 5,8 persen (yoy) pada kuartal pertama, membalikkan tren penurunan 2,7 persen (yoy) yang terlihat pada kuartal keempat tahun 2022. Secara khusus, total penjualan ritel meningkat sebesar 10,6 persen (yoy) di bulan Maret, menurut data NBS.
"Angka ekonomi makro kuartal pertama menunjukkan optimalisasi penting dari struktur ekonomi Tiongkok, dengan transformasi dan peningkatan industri yang berkelanjutan," ujar Wan Zhe, ekono di Belt and Road School of Beijing Normal University. "Dorongan Tiongkok untuk inovasi dalam teknologi leher botol mempromosikan penelitian dasar dan terapan dan mempercepat transformasi digital di berbagai industri, mengonsolidasikan momentum pertumbuhan ekonomi Tiongkok," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
Berita Terkini
- Pemkab Sumenep Kerahkan 39 Petugas Atasi Penyakit Sapi Misterius
- Pemkab Bangka Barat Pantau Kesehatan Ternak Cegah PMK dan LSD
- BPBD Sumut Minta Masyarakat Peka Bunyi-bunyian Potensi Bencana Alam
- BPS Jambi: Daya beli petani meningkat 13,05 persen
- BPJN berlakukan buka tutup di Km 106 jalan lintas Riau-Sumbar