Pemkab Bangka Barat Pantau Kesehatan Ternak Cegah PMK dan LSD
Foto: AntaraMentok, Babel - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan kegiatan pemantauan kesehatan ternak guna mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) di daerah itu.
"Kegiatan pemantauan rutin ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan ternak, terutama sapi, yang ada di daerah ini benar-benar sehat dan tidak menimbulkan dampak kerugian besar terhadap pelaku usaha," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat Agung Ari Wibowo di Mentok, Jumat.
Menurut dia, selama ini pemkab melalui para petugas Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian terus melakukan pemantauan kesehatan hewan, khususnya pada sapi, karena ternak jenis tersebut jumlahnya cukup banyak dibandingkan hewan ternak jenis lain, serta memiliki dampak ekonomi bagi pelaku usaha atau kelompok peternak yang ada di daerah itu.
Di 2025, pihaknya melalui para petugas lapangan akan melakukan pembinaan dan penangan teknis kepada kelompok tani.
"Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi hewan ternak yang terserang PMK dan LSD," ujarnya.
PMK dan LSD merupakan penyakit yang sangat menular, dapat menyebar dengan cepat dalam sebuah populasi ternak, hal ini bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar karena berkurangnya produksi daging dan susu, pembatasan perdagangan, dan bahkan jika sulit dikendalikan bisa dilakukan pemusnahan terhadap hewan yang terinfeksi, sehingga diperlukan adanya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat, dari sekitar 1.800 ekor sapi yang ada di daerah itu tidak ditemukan adanya ternak yang mengalami PMK dan LSD.
"Sebanyak 1.800 ekor sapi yang berada di 69 kelompok tani terbebas dari penyakit tersebut, meskipun pada awal 2024 masih kita temukan ternak yang terpapar, namun setelah dilakukan pemantauan dan penanganan sudah tidak ada lagi yang terkena PMK dan LSD," katanya.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan sepanjang 2024 pihaknya juga tidak menemukan aduan dari para kelompok peternak terkait hewan ternak yang diserang penyakit PMK dan LSD.
"Selama 2024 sangat aman dan padan tahun ini akan kita lakukan pembinaan dan penangan teknis langsung ke kelompok peternak sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mencegah penularan penyakit tersebut," katanya.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 4 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati