Pemudik Mulai Tinggalkan Jabodetabek, Pemerintah Diminta Pastikan Kesiapan Infrastruktur Mudik
- Arus Mudik Lebaran
Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur seperti kualitas jalan tol, fasilitas bandara, terminal, pelabuhan, stasiun, dan moda transportasi untuk melayani masyarakat saat mudik Lebaran 2025.

Ket.
Doc: Antara
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan Aras meminta pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi untuk melayani masyarakat yang akan mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini.
“Akhir minggu ini mungkin sebagian masyarakat ada yang sudah mulai mudik. Jadi kementerian/lembaga dan BUMN terkait harus segera memastikan kesiapan infrastruktur, moda transportasi, serta fasilitas pendukung lainnya,” kata Iwan Darmawan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Beberapa infrastruktur yang dimaksud Iwan di antaranya kualitas jalan tol, fasilitas bandara, terminal, pelabuhan dan stasiun antar kota yang akan dipakai para pemudik.
Menurut Iwan, hal-hal tersebut harus diperhatikan pemerintah guna menjamin keselamatan dan kenyamanan para pemudik.
Iwan pun mengapresiasi langkah-langkah pemerintah yang telah mengerjakan pembangunan jalan tol sepanjang 3.020,5 km serta jalan nasional non-tol sepanjang 47.604,34 km sudah dalam keadaan optimal.
Dengan hal ini, lanjut Iwan, itu berarti 95,22 persen jalan nasional lintas utama sudah dalam kondisi layak untuk dilewati.
Iwan pun meminta pemerintah dan pemangku kepentingan terkait mempercepat pengerjaan infrastruktur jalanan lainnya sehingga perjalanan mudik masyarakat akan aman dan nyaman.
Anda mungkin tertarik:
Iwan juga meminta pemerintah menambah jumlah moda transportasi dan jumlah perjalanan untuk memfasilitasi pemudik. “Saya rasa penting juga diberlakukannya penambahan frekuensi dan kapasitas moda transportasi agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan jadwal perjalanan,” kata Iwan.
Dia melanjutkan, masyarakat saat ini mendapat kesempatan libur lebih panjang setelah pemerintah memajukan masa libur sekolah dari 24 Maret ke 21 Maret.
Hal tersebut membuat masyarakat mendapatkan banyak pilihan hari untuk pulang kampung. Tidak hanya moda transportasi darat saja, Iwan meminta pemerintah juga harus menambah frekuensi moda transportasi laut dan udara.
Percepat Perbaikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memerintahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mempercepat perbaikan jalan nasional dan provinsi yang rusak karena pemudik akan melintasi jalan tersebut.
“Kalaupun ada kerusakan yang bisa perlambatan traffic, apalagi kecelakaan, saya turunkan tim dari Kementerian PU untuk segera perbaiki jalan tersebut,” kata Agus saat ditemui di kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu.
Menurut pria yang akrab disapa AHY ini, perbaikan jalan merupakan keharusan karena sebagian besar pemudik pada tahun ini akan menggunakan jalur darat.
Dengan kondisi aspal yang layak, dia yakin potensi terjadinya kecelakaan di jalur mudik akan makin kecil.
Walau demikian, AHY tidak menjelaskan secara perinci titik jalur mudik yang rusak dan masih dalam perbaikan. Tidak hanya perbaikan jalan, AHY juga mengatakan bahwa Pemerintah akan menurunkan tarif tol hingga 20 persen di beberapa jalur utama lintas Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 325.073 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek pada H-10 hingga H-9 libur Idul Fitri 1446H yang jatuh pada periode Jumat-Sabtu (21-22 Maret 2025).
“Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak),” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana di Jakarta, Minggu (23/3).
Total volume lalu lintas (lalin) yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 29,4 persen (251.232 kendaraan) jika dibanding dengan periode libur Idul Fitri 2024 atau naik 0,3 persen (324.217 kendaraan) ketimbang lalin normal. Ant/S-2