Rabu, 05 Mar 2025, 16:18 WIB

Pemkot Mataram Fasilitasi Warga Beli Cabai Murah Rp90.000 per Kilogram

Sejumlah warga mengantre membeli cabai murah dalam kegiatan Kolaborasi Operasi Pasar Keliling (Kopling) yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di halaman Kantor Lurah Kebun Sari Ampenan, Rabu (5/3-2025).

Foto: ANTARA

Mataram, 05/3 (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memfasilitasi warga dapat membeli cabai rawit murah Rp90.000 per kilogram, melalui kegiatan Kolaborasi Operasi Pasar Keliling (Kopling) yang dilaksanakan pada sejumlah lokasi di kota itu.

Hasil pantauan dalam kegiatan Kopling di halaman Kantor Lurah Kebun Sari Ampenan, Rabu, harga cabai rawit dijual hanya Rp100.000 per kilogram, namun jika masyarakat membeli menggunakan aplikasi QRIS maka akan mendapatkan potongan harga Rp10.000 sehingga cukup membayar Rp90.000 per kilogram.

Namun demikian agar masyarakat bisa mendapatkan cabai rawit secara merata, pedagang mengemas cabai dengan ukuran 250 gram, dengan harga Rp25.000, tapi jika masyarakat membeli dengan menggunakan QRIS maka mereka cukup membayar Rp15.000 per 250 gram, karena sudah dapat potongan Rp10.000.

"Kegiatan ini sangat membantu kami, sebab di pasar harga cabai sampai Rp160.000 per kilogram," kata Sakdiah salah satu warga yang datang belanja di pasar murah Kopling.

Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida yang dikonfirmasi mengatakan, kegiatan Kopling merupakan bagian upaya pemerintah mendekatkan pasar dan membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok dan penting dengan harga di bawah pasar.

"Kegiatan Kopling sudah kami mulai sejak Senin (3/3-2025), dan berlangsung sampai Rabu (26/3-25), di enam kecamatan se-Kota Mataram," katanya.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan inflasi, Disdag Kota Mataram melaksanakan kegiatan Kopling bekerja sama dengan Bulog dan Bank Indonesia (BI) dengan menurunkan petani-petani binaan mereka sehingga bisa menjual cabai dengan harga murah.

Untuk satu titik kegiatan, cabai rawit yang dibawa oleh petani binaan BI sekitar 50 kilogram di kemas per 250 gram, guna memudahkan masyarakat membeli sesuai kebutuhan.

Selain cabai rawit, juga ada cabai merah besar dengan harga Rp60.000 per kilogram yang juga dijual dengan kemasan 250 gram dengan harga Rp15.000. Kemudian bawang dengan harga Rp30.000 per kilogram, sedangkan di pasar Rp38.000 per kilogram, begitu juga tomat dijual Rp10.000 per kilogram di pasar Rp12.000 per kilogram.

Telur yang di jual di Kopling juga hanya Rp50.000 per tray (isi 30 butir) dengan ukuran besar, sementara di pasar harganya Rp60.000 per tray.

"Untuk di Kopling, jika masyarakat membayar dengan aplikasi QRIS tetap dapat potongan harga Rp10.000. Jadi kalau beli telur satu tray cukup bayar Rp40.000," katanya.

Sri menambahkan, sementara dari Bulog menjual beras premium Rp14.400 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.900 per kilogram. Kemudian gula dijual Rp17.500 per kilogram, dan minyak goreng premium Rp19.000 per liter.

"Untuk minyak dari Bulog ini kami akui harganya masih tinggi karena yang dibawa premium. Karena itu, untuk kegiatan selanjutnya kami akan usahakan harga minyak sesuai HET yakni Rp15.700 per liter," katanya. 

Ia berharap, melalui kegiatan Kopling tersebut dapat meringankan beban masyarakat di tengah tingginya kebutuhan selama bulan Ramadhan sekaligus menekan inflasi.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: