Pemkab Banjar-Poktan serasi panen padi seluas 1.200 hektare
Pemkab Banjar bersam Kelompok Tani Serasi melakukan panen padi di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Selasa.
Foto: ANTARA/HO-Media Center Kominfo BanjarBanjar, Kalsel - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan Kelompok Tani (Poktan) Serasi Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kalimantan Selatan melaksanakan panen padi bersama di lahan seluas 1.200 hektare.
"Kami melakukan panen bersama di lahan pertanian seluas 1.200 hektare milik Kelompok Tani Serasi," ucap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikwansyah di Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Selasa.
Ikwansyah mengatakan kegiatan panen tersebut sekaligus penutupan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang digelar oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar dengan Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan yang dimulai sejak Juli lalu.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah menyampaikan apresiasi kepada Distan Banjar dan Kelompok Tani Serasi atas terselenggara dan keikutsertaannya dalam SLI mulai dari penanaman, perawatan hingga panen.
Dikatakan dia, perubahan iklim dapat mengakibatkan perubahan pada hasil pertanian, baik kuantitas maupun kualitas yang pada akhirnya mengancam ketahanan nasional.
Maka dari itu SLI dapat menjadi solusi, adaptasi disektor pertanian.
“Dengan SLI diharapkan petani dapat meningkatkan pengetahuannya tentang iklim dan memiliki kemampuan mengantisipasi fenomena iklim dalam aktivitas taninya,” harap Ikhwansyah.
Sementara itu, terkait permasalahan klasik yang disampaikan petani yakni gangguan serangan hama tikus dan burung, Ikhwansyah mengatakan akan menjadi perhatian pemerintah terutama Distan untuk bisa menyikapi apa yang menjadi masalah petani.
"Bukan hanya itu keinginan Poktan untuk memiliki mesin handtraktor juga menjadi perhatian pemerintah sepanjang memang diperlukan petani," ucapnya.
“Insya Allah mungkin dari Distan bisa memfasilitasi sepanjang tidak bertentangan dengan aturan,” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita mengatakan 1.200 hektare lahan yang ditanami dalam waktu dekat akan selesai di panen.
Dia mengatakan, dari 1 hektare dapat menghasilkan 5,2 ton gabah, beda halnya jika tanam padi lokal yang hanya 3,5 ton.
Sementara itu, terkait hama tikus dan burung, dia menyebutkan selain dengan obat juga bisa diatasi pada waktu tanam dilakukan secara bersamaan.
“Sekarang masa tanam terakhir jadi konsekwensinya hama kumpul di situ, karena yang lain sudah panen,” ujarnya.
“Kita harapkan segera diurus badan hukumnya nanti akan difasilitasi,” tuturnya.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis