Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Feb 2025, 21:33 WIB

Agen Minta Petugas Kecamatan Mendata Stok Elpiji 3 Kg Sekaligus Memberi Solusi

Tumpukan tabung kosong elpiji 3 kilogram (kg) di salah satu agen di kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Agen resmi elpiji di kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, meminta agar petugas dari kecamatan tak hanya sekadar memantau dan mendata stok elpiji 3 kg saja, tetapi perlu adanya tindakan dan solusi.

"Orang kecamatan memang sebulan sekali turun ke lapangan, tapi gitu doang, cek-cek stok doang, udah gitu enggak ada tindak lanjutnya, enggak ada apa-apanya. Harusnya kan dikasih solusi, jangan sekadar lihat-lihat," kata pemilik agen, Muhammad Luthfi (55), saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/2).

Menurut Luthfi, pihak kecamatan harus bisa mendata dengan benar stok yang ada di setiap pangkalan dan agen saat turun langsung ke lapangan melihat keresahan masyarakat akibat kelangkaan elpiji 3 kg.

"Kalau bisa dari kecamatan benar-benar memantau, jangan cuman ABS (asal bapak senang) aja. Bikin laporan data yang benar, terus langsung cari solusi bagaimana baiknya," ujar Luthfi.

Selain itu, Luthfi menilai adanya permainan dibalik kelangkaan tabung elpiji 3 kg ini. Luthfi juga mengaku pembeliannya di agen pusat menjadi terbatas sejak awal Februari 2025.

"Kemarin itu kita juga dikurangi jatahnya. Dari agen pusatnya saya yang di Buaran, beli dulu. Iya dibatasin, dikurang-kurangin. Kadang-kadang kemarin dikasih 40 tabung, biasanya bisa sampai 70 tabung," ujar Luthfi.

Harga elpiji 3 kg yang diterima Luthfi di agen pusat juga mengalami sedikit kenaikan, dari yang biasanya 15.000 rupiah menjadi 15.400rupiah. Meskipun kenaikannya kecil, itu mempengaruhi keuntungan yang didapat.

Lebih lanjut, Luthfi mengaku pembeli gas di agennya itu mayoritas merupakan warung yang nantinya akan kembali dijual.

"Dinaikkan alasannya administrasi, mau bagaimana lagi sudah aturan agen. Naik dikit juga lumayan berharga. Kalau dijual ke warung 17.500rupiah, saya lihat kondisi juga. Kalau 20.000rupiah paling ke pengecer. Kita kan enggak bisa menaikkan harga begitu saja," ucap Luthfi.

Meskipun Luthfi juga menjual barang lainnya seperti galon air mineral, minyak, dan warung sembako, bagi Luthfi elpiji 3 kg ini menjadi salah satu barang yang ramai pembeli dan perputaran uangnya lebih cepat.

"Elpiji 3 kg ini kan ramai pembeli, perputarannya juga lebih cepat meskipun untungnya 1.000–1.500 rupiah atau kadang 600 perak jadi lebih cepat, banyak peminat," kata Luthfi.

Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa penyalahgunaan distribusi elpiji tabung 3 kilogram bersubsidi yang dilakukan oknum pengecer menjadi bahan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 2023.

Menurut Bahlil, kebijakan larangan pengecer menjual elpiji 3 kilogram atau gas melon ini telah dikaji secara mendalam.

"Semuanya adalah kebijakan yang sudah kita kaji secara mendalam.Jadi, ini sebenarnya barang sudah dari 2023 dengan hasil ada audit dari BPK, bahwa ada penyalahgunaannya dari oknum-oknum pengecer," kata Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2).

Bahlil mengakui bahwa dampak dari kebijakan larangan penjualan elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer memang merupakan tanggung jawab pemerintah.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.