Pemerintah Tangani Sampah Pilih Pendekatan Circular Economy
Bagong Suyoto
Seterusnya sampah campuran dimuat truk, tetap tidak ada perlakuan khusus. Truk sampah yang digunakan tetap memuat berbagai jenis sampah, termasuk sampah tercampur sampah elektronik dan yang mengadung bahan beracun dan berbahaya (B3). Sampai di TPST/TPA sampah itu dibuang begitu saja, terus ditumpuk alias dipadatkan oleh alat-alat berat.
Alurnya, pemindahan dan penampungan sampah tanpa perlakukan pengolahan. Sejenis sistem linear: Kumpul-Angkut-Buang. Alur tersebut sedang berlangsung sekarang di hampir kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sama sekali tidak ada alur circular economy.
Penerapan konsep, pendekatan dan strategi dalam konteks ini harus mengubah mindset, cara berpikir dan perilaku menusia. Bagaimana mengubah cara berpikir dan perilaku manusia dari yang masa bodoh menjadi peduli?
Cara mengubah pola pikir. Kita harus sadar dengan pola yang ada sekarang. Bahwa sampah yang tidak dikelola dan diolah akan merugikan diri sendiri, lingkungan dan kesehatan. Individu dan warga/komunitas harus diajak bicara. Kita harus mencari dukungan dan melibatkan banyak orang untuk berpikir positik. Mereka harus dipaksana keluar dari zona nyaman dan mengubah kebiasan tidak mau menjadi mau mengelola sampah. Dan jangalah takut gagal dengan apa yang kita lakukan.
Untuk mengubah perilaku. Kita harus memberi motivasi kuat. Bisa menunjukkan kenyataan dan dampaknya, jika sampah tidak dikelola dengan baik sesuai peraturan perundahan akan menyebabkan malapetaka sampah, manusia terkubur sampah, kampung terurug sampah, dll. Hal ini bisa diperlihatkan lewat visualisasi. Kemudian memberikan umpan balik dan dukungan positip. Dan, melakukan usaha keras dan kreatif mengelola sampah mulai dari yang kecil. Kita harus memberi contoh dan mengajak bekerja bareng di lapangan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya