![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Pemerintah Kembangkan Sarana Transportasi di Aceh
Kereta Rel Diesel Cut Meutia sebagai kereta perintis melayani rute Stasiun Krueng Geukueh – Bungkaih – Krueng Mane, yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe – Bireuen.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengembangan sarana transportasi di Aceh, salah satunya adalah jalur kereta api Lhokseumawe - Bireuen yang merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sumatera. Pengembangan itu sebagai upaya memperlancar konektivitas penumpang maupun barang baik antar provinsi, kota, maupun kabupaten.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat kunjungan kerja ke Provinsi Aceh untuk mengecek perkembangan pembangunan Kereta Rel Diesel (KRD) Cut Meutia yang telah beroperasi. Sebagai kereta perintis, KRD Cut Meutia melayani rute Stasiun (St) Krueng Geukueh - St. Bungkaih - St. Krueng Mane. Rute tersebut merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe - Bireuen.
"Kami tengah upayakan pembangunannya bisa selesai, sehingga bisa beroperasi dengan kecepatan yang bisa terus ditingkatkan. Kalau ini sudah selesai, saya akan mengundang bapak Presiden Jokowi untuk hadir ke sini," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/4).
Dia juga menjelaskan bahwa satu set train set yang terdiri dari dua kereta, melayani perjalanan komuter sebanyak 7 kali perjalanan setiap harinya dengan tarif Rp. 2000. Ke depan, layanan KRD Cut Meutia buatan dalam negeri dari PT INKA ini akan terus diperpanjang pelayanannya, melintasi sejumlah stasiun yakni: St. Krueng Geukueh - St. Bungkaih - St. Krueng Mane- St. Geurugok - St. Kutablang.
Budi mengatakan, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan angkutan massal kereta api di Provinsi Aceh, untuk memperlancar konektivitas penumpang maupun barang baik antar provinsi, kota, maupun kabupaten. Dimana pembangunan infrastruktur kereta api di Aceh harus terus dilanjutkan, karena Aceh ini penuh potensi ekonomi yang dapat terus dikembangkan. Hadirnya Kereta Cut Meutia ini menjadi satu bukti nyata perhatian kami dalam mengembangkan layanan angkutan massal di Aceh.
"Selain berupaya menyelesaikan jalur kereta dari St. Krueng Geukueh ke St. Kutablang, saat ini juga tengah dilakukan upaya penyelesaian jalur kereta api Krueng Geukueh - Paloh," katanya.
Jalur kereta api lintas Lhokseumawe - Bireuen yang tengah dibangun ini melewati sejumlah daerah, yakni: Lhokseumawe - Goa Jepang - Paloh - Krueng Geukueh - Krueng Mane - Geurugok - Kutablang - Matang Glumpang Dua - Tanoh Mirah - Bireuen. Jalur kereta api ini memiliki lebar rel berukuran 1.435 mm (standard gauge), atau sama dengan jalur kereta api Makassar - Parepare di Sulawesi Selatan.
"Dengan semakin bertambahnya panjang jalur kereta api yang beroperasi, diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat Aceh dan sekitarnya untuk menggunakan angkutan massal kereta api," tutup Budi.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025
-
Kapolri Dukung Swasembada Jagung Nasional Tingkatkan Ketahanan Pangan
-
The Script Sukses Gelar Konser Bertajuk Satellites World Tour di Jakarta
-
Cristiano Ronaldo, Atlet dengan Bayaran Tertinggi 2024