Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan

Pemerintah Gagal Manfaatkan Perlindungan Sosial untuk Atasi Krisis Iklim

Foto : AFP/KAZUHIRO NOGI

Warga menyeberang jalan di tengah hujan lebat, di Tokyo, beberapa waktu lalu. Menurut Laporan ILO, pemerintah gagal memanfaatkan potensi perlindungan sosial yang kuat untuk menanggulangi dampak krisis iklim.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, perlindungan sosial dapat melindungi keluarga, pekerja, dan perusahaan selama transisi hijau dan memungkinkan praktik ekonomi yang lebih berkelanjutan. Ini termasuk mendukung pekerja dengan pelatihan dan peningkatan keterampilan sehingga mereka dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja di sektor hijau dan rendah karbon. Perlindungan sosial memastikan semua pekerjaan layak, dengan perlindungan dan tunjangan yang memadai.

"Perlindungan sosial sangat penting untuk memastikan transisi energi hijau dan rendah karbon yang sedang berlangsung tidak meninggalkan siapa pun. Keharusan untuk menjadikan perlindungan sosial universal tidak hanya etis, tetapi juga praktis: dengan mendukung dan melindungi pekerja di mana pun, kita dapat membantu meredakan kekhawatiran tentang transisi, yang penting untuk memobilisasi dukungan publik demi transisi yang berkelanjutan dan adil," imbuh Direktur Jenderal.

Namun, meskipun berperan sebagai katalisator dan pendorong aksi iklim yang positif, pemerintah gagal memanfaatkan potensi perlindungan sosial secara maksimal, sebagian besarnya karena kesenjangan cakupan yang terus berlanjut dan kurangnya investasi yang signifikan.

Rata-rata, negara-negara menghabiskan 12,9 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka untuk perlindungan sosial (tidak termasuk kesehatan). Namun, sementara negara-negara berpendapatan tinggi menghabiskan rata-rata 16,2 persen, negara-negara berpendapatan rendah hanya mengalokasikan 0,8 persen dari PDB mereka untuk perlindungan sosial.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top