Pemerintah Dorong Pertukaran Teknologi Pertanian

JAKARTA - Momentum Presidensi G20 diyakini mampu mendorong peningkatan sektor pertanian melalui pertukaran teknologi serta kerja sama penelitian dan transaksi perdagangan. Karenanya, optimalisasi peran publik dan swasta di sektor pertanian perlu dilakukan untuk mempersiapkan dukungan teknologi pangan dalam bentuk representative office di negara anggota G20.

"Kerja sama transaksi perdagangan juga dilakukan dengan mempermudah izin ekspor baik untuk UMKM maupun produk pertanian sebagai gateway dan kerja sama bilateral yang dapat memfasilitasi berbagai keringanan fiskal," ujar kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar terkait sektor pangan yang diselenggarakan oleh The Iconomics, Rabu (16/3).

Pemerintah terus mendukung dan mendorong ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani dalam menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. Hal tersebut dilakukan karena sektor pertanian berperan penting dalam ketahanan pangan, utamanya melalui ketersediaan, keterjangkauan, keamanan dan kualitas pangan.

Sepanjang 2021, sektor pertanian menjadi bantalan ekonomi yang mampu tumbuh positif di level 1,84 persen. Menginjak Januari 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) juga naik di angka 108,67. Melalui aspek kebijakan,pPemerintah terus menyederhanakan perizinan, membentuk Badan Pangan Nasional dan Holding BUMN Pangan (ID FOOD), serta memperkuat sinergi BUMN.

"Berbagai kebijakan dan program ketahanan pangan terus didorong pemerintah, sehingga sektor pertanian diharapkan bisa tumbuh antara 3,6-4 persen pada 2022," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....