KAI Sumbar Layani 92.710 Penumpang saat Libur Natal dan Tahun Baru
Masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi kereta api di Sumbar.
Foto: ANTARAPADANG – PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat melayani 92.710 penumpang pada periode 19 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 atau saat libur Natal dan Tahun Baru.
“Secara keseluruhan, KAI Divre II Sumbar mencatat hingga hari ke-14 masa angkutan Nataru 2025 terdapat 92.710 penumpang, atau rata-rata 6.622 penumpang per hari,” kata Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin, di Padang, Kamis (2/1).
Ia merinci jumlah penumpang selama 14 hari masa Nataru ini, yaitu KA Pariaman Ekspres relasi Pauhlima/Padang – Naras pp sebanyak 64.564 penumpang, KA Minangkabau Ekspres relasi Bandara Internasional Minangkabau (BIM)–Pulau Air pp sebanyak 21.642 penumpang, dan KA Lembah Anai relasi Duku – Kayu Tanam (pp) 6.504 penumpang.
Stasiun Padang masih menjadi favorit untuk stasiun keberangkatan ataupun stasiun tujuan dengan jumlah penumpang sebanyak 50.093 penumpang. Disusul Stasiun Pariaman sebanyak 37.830 penumpang, Stasiun BIM sebanyak 16.530 penumpang, Stasiun Air Tawar sebanyak 15.559 penumpang, dan Stasiun Duku 11.796 penumpang.
"Pada 1 Januari 2025 terdapat sebanyak 7.096 penumpang, atau meningkat 42 persen dibanding di hari-hari biasa, seperti rata-rata harian penumpang pada bulan November 2024 sebanyak 4.995 penumpang per hari," katanya.
Minggu (29/12) merupakan puncak arus penumpang pada Nataru tahun ini dengan jumlah penumpang 7.473 orang. "Periode libur Nataru masih sisa empat hari lagi karena KAI menetapkan masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 selama 18 hari, sejak 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025," ujarnya.
Lebih lanjut, As'ad mengatakan dari sisi ketepatan waktu, untuk keberangkatan kereta api penumpang pada periode 19 Desember 2024 – 1 Januari 2025 mencapai 100 persen atau tepat sesuai jadwal yang ditetapkan. Adapun untuk ketepatan waktu kedatangan mencapai 99,7 persen.
Setiap harinya terdapat delapan kali perjalanan KA Pariaman Ekspres relasi Pauhlima/Padang – Naras pp dengan tarif 5.000 rupiah sekali jalan, 12 kali perjalanan KA Minangkabau Ekspres relasi BIM – Pulau Air pp dengan tarif 10.000 rupiah sekali jalan, dan enam kali perjalanan KA Lembah Anai relasi Duku – Kayu Tanam pp dengan tarif 3.000 rupiah sekali jalan.
“Masyarakat dapat menikmati libur Nataru menggunakan angkutan kereta api untuk berwisata, urusan bisnis, ataupun keperluan lainnya. KAI berkomitmen untuk mengantarkan pelanggan dengan selamat, aman, nyaman, dan tepat waktu,” kata As’ad.
As’ad melanjutkan, pihaknya menyarankan kepada calon pelanggan untuk merencanakan perjalanan dan melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI, mengingat tiket yang terbatas. Pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI dapat dilakukan sejak H-7 keberangkatan.
“Sehingga calon pelanggan yang memiliki rencana menggunakan KA dapat jauh-jauh hari membeli tiket tanpa takut kehabisan tiket. KAI juga masih menyediakan loket untuk penjualan tiket yang dibuka 3 jam sebelum keberangkatan KA, selama tiket masih tersedia,” kata As’ad.
KAI mengimbau kepada pelanggan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama saat menggunakan transportasi kereta api. Perhatikan juga barang bawaannya, jangan sampai membawa barang-barang yang dilarang dibawa di atas KA, seperti barang berbau menyengat atau barang yang berbahaya.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Berdasarkan Bukti yang Ada, Polisi Tetapkan Penyewa Mobil Kasus KM 45 Tol Tangerang sebagai Tersangka
- Makin Kokoh Pertahannya, Bek Timnas Jay Idzes Kembali Tampil Penuh Ketika Venezia Ditahan Imbang
- Bersiap untuk Kembali Macet, 509.473 Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- Banyak Sekali, Terjadi 360 Bencana Ekologis di Sulsel Selama 2024
- Gara-gara Diblokir Kesepakatan dalam Pembelian US Steel, Nippon Jepang Marah dan Akan Gugat AS