Pemerintah Bangun Sekolah Tinggi Negeri Konghucu Pertama di Indonesia
Wakil Meneteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki (tengah), dalam acara Groundbreaking STAIKIN, di Pangkalpinang, Jumat (18/10).
Foto: muhammad marupJAKARTA - Pemerintah membangun sekolah tinggi negeri Khonghucu pertama di Indonesia. Pembangunan Sekolah Tinggi Agama Konghucu Indonesia Negeri (STAIKIN) itu berlokasi di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Wakil Meneteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki, berharap ke depannya jumlah sekolah tinggi negeri Konghucu bisa bertambah. Menurutnya, pembangunan STAIKIN merupakan bukti pemerintah hadir untuk semua agama.
"Ini adalah Sekolah Tinggi Negeri Konghucu Pertama di Indonesia, setau saya sudah ada di Purwokerto tapi itu Swasta," ujar Saiful, dalam acara Groundbreaking STAIKIN, di Pangkalpinang, Jumat (18/10).
Dia menyebut, pemilihan Provinsi Bangka Belitung sebagai lokasi STAIKIN pertama ini mempertimbangkan demografi umat Konghucu di Babel merupakan terbesar di Indonesia. Dia berharap, STAIKIN mampu menjadi sekolah yang refresentatif bagi umat Khonghucu.
"Dengan adanya STAIKIN di Provinsi Babel mampu meningkatkan serta menguatkan prakter Moderasi Beragama di Babel bahkan di Indonesia," jelasnya.
Dia menerangkan, pembangunan STAIKIN ini dibangun pada lahan seluas 29 ribu meter persegi, di Kawasan Tanjung Bunga, Pangkalpinang dengan skema proyek Multiyears. Periode pembangunannya sendiri diproyeksi rampung selama 9 bulan mulai Oktober 2024 hingga Juli 2025.
"Pembangunan ini bagian dari tanggung jawab kami terutama Kementerian Agama. Saya yakin sekolah negeri pertama khonghucu ini akan menjadi legacy," katanya.
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Kemenag, Susari, mengatakan STAKIN akan membuka 3 program studi. Selain Pendidikan Agama untuk Penyuluh Agama Khonghucu dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Khonghucu, ada juga Pendidikan Komunikasi Publik.
"ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan SDM Agama Konghucu terutama Guru dan Penyuluh, agar sesuai dengan standar kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan," tuturnya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung