Ini Tujuannya Kenapa UGM Latih 80 Petugas Pencatat Serapan Karbon Pada Mangrove
Anggota kelompok pengelola mangrove berpatroli di sekitar kawasan hutan konservasi mangrove Teluk Pambang, Bengkalis, Riau, Selasa (9/7/2024).
Foto: ANTARA/Aswaddy HamidYogyakarta - Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup melatih sebanyak 80 orang dari berbagai daerah sebagai pencatat serapan karbon pada tanaman mangrove.
"Kita memberikan pelatihan kemampuan untuk mengestimasi, menghitung jumlah karbon yang tersimpan dalam pohon mangrove," kata dosen Fakultas Geografi UGM Muhammad Kamal dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.
Pelatihan bertajuk "Ecosystem-Based Approach (Eba) untuk Konservasi Mangrove dan Pemetaan Stok Karbon Permukaan dalam rangka Mendukung Program Indonesia's Folu Net Sink 2030" itu berlangsung 19-22 November 2024 di Yogyakarta.
Menurut Kamal, mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon baik di pohon mangrove itu sendiri maupun di tanah di mana ia tumbuh.
Hal ini menjadikan mangrove memiliki potensi yang besar dalam mengurangi emisi karbon yang diproduksi di Indonesia.
"Mangrove ini memiliki potensi untuk menyimpan karbon, jadi sebagai carbon sink. Di pohonnya dan juga di tanahnya, di bawahnya. Di tanahnya itu justru lebih banyak. Sekitar 70-80 persen penyerapan karbon itu justru di tanahnya," ujar dia.
Menurut dia, keberadaan hutan mangrove potensial meningkatkan serapan karbon sehingga Indonesia memiliki peran cukup signifikan dalam mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Meskipun demikian, Kamal mengakui pencatatan soal pemetaan stok karbon yang dihasilkan oleh mangrove ini belum sepenuhnya dikuasai dengan baik karena memerlukan keahlian dan keterampilan.
Menurut dia, para peserta pelatihan yang berasal dari berbagai instansi ini diharapkan membawa keahlian yang sudah dikuasai kembali ke daerah asal mereka dan menggunakannya untuk menghitung jumlah carbon sink yang diserap oleh mangrove di daerah masing-masing.
"Supaya jumlah emisi karbon yang berkurang karena adanya mangrove di berbagai daerah di Indonesia dapat diketahui," ujar dia.
Kamal berharap kelestarian dari pohon mangrove dapat terus terjaga, sehingga melalui mangrove, Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan di kancah Internasional dalam penanganan isu perubahan iklim.
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 5 Seminar Internasional SIL UI Soroti Koperasi Indonesia di Era Anthropocene
Berita Terkini
- Jakarta Bakal Berwajah Betawi Jika Pram-Doel Menang dalam Pilkada DKI
- Pep Guardiola Perpanjang Kontrak Dua Tahun Sebagai Manajer di Manchester City
- DPO Kasus Judi Online W88 Dipulangkan dari Filipina
- Undav Diperkirakan Absen Sampai Akhir Tahun karena Cedera Serius Ini
- Berantas Korupsi, KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Tipikor untuk 60 Anggota DPRD Sukabumi