
PBB: 46% Masyarakat Korut Mengalami Kekurangan Gizi
Pelapor Khusus HAM PBB untuk Korea Utara, Elizabeth Salmon
Foto: YONHAP NewsSEOUL - Hampir separuh penduduk di Korea Utara diperkirakan mengalami kekurangan gizi akibat ketidakstabilan penyediaan bahan pangan.
Menurut laporan dari Pelapor Khusus HAM PBB untuk Korea Utara Elizabeth Salmon, bahwa rasio prevalensi kekurangan gizi di Korea Utara mencapai 45,5% selama 3 tahun sejak tahun 2020 lalu, dimana 11,8 juta orang diketahui mengalami kekurangan gizi dalam periode yang tersebut.
Angka tersebut diambil berdasarkan data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, dan kekurangan gizi di Korea Utara dianalisis disebabkan oleh infrastruktur produksi yang telah usang, kekurangan teknologi dan investasi, bencana alam, dan lainnya.
Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa kekurangan bahan pangan menjadi lebih serius karena rezim Korea Utara membatasi aktivitas komersial kalangan swasta dan memonopoli distribusi produk kebutuhan sehari-hari termasuk beras, jagung, dan lainnya.
“Akibat kekurangan gizi, penyakit TBC mengalami peningkatan secara drastis, dan tingkat vaksinasi di Korea Utara juga turun di kisaran 42% pada pertengahan tahun 2021 lalu,” lapor kantor berita KBS, Selasa (18/3).
Pada bulan September tahun lalu, Korea Utara melakukan vaksinasi kepada 800 ribu anak dan 120 ribu ibu hamil dengan bantuan dari UNICEF.
Laporan tersebut kemudian mengkritik bahwa pengembangan senjata dan kurangnya kerja sama dengan dunia internasional memperburuk kondisi ekonomi dan sosial penduduk Korea Utara. KBS/I-1
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?