Pasar Saham di Asia Menguat Setelah Reli Wall Street yang Didorong AI

TOKYO - Saham-saham di Asia pada hari Kamis (23/1) sebagian besar naik, didorong oleh kenaikan lain yang didorong oleh teknologi di Wall Street setelah pengumuman investasi AI besar-besaran oleh Donald Trump, saat para pedagang menilai prospek untuk empat tahun ke depan di bawah presiden baru.

Dikutip dari Yahoo Finance, Shanghai merupakan salah satu pemenang utama, mengatasi kerugian tahun berjalan setelah Tiongkok meluncurkan serangkaian tindakan baru yang bertujuan untuk meningkatkan pasar saham negara tersebut sebagai bagian dari langkah Beijing untuk memberikan dukungan terhadap ekonomi yang tersendat.

Investor global sebagian besar menyambut baik beberapa hari pertama Trump 2.0 saat ia menunda untuk segera kembali ke kebijakan perdagangan keras seperti pada masa jabatan pertamanya, setelah berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada mitra utama dalam beberapa jam setelah kembali ke Ruang Oval.

Namun, peringatan Tiongkok, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko dapat terkena dampak pada tanggal 1 Februari telah menimbulkan kekhawatiran.

Raksasa teknologi termasuk Nvidia, Microsoft dan Arm membantu memimpin lonjakan di New York, mendorong S&P 500 hingga hampir memecahkan rekor, setelah Trump mengumumkan usaha patungan baru senilai 500 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur bagi kecerdasan buatan di Amerika Serikat.

SoftBank yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo dimasukkan dalam usaha patungan tersebut bersama dengan raksasa cloud Oracle dan pembuat ChatGPT OpenAI dan melonjak lebih dari 10 persen pada berita hari Rabu.

Saham tersebut melanjutkan reli pada hari Kamis, melonjak lebih dari lima persen bahkan setelah sekutu utama Trump dan orang terkaya di dunia, Elon Musk, meragukan skema tersebut dan mengatakan investor utama "sebenarnya tidak punya uang".

Kemajuan SoftBank membantu Tokyo membangun keuntungan minggu ini, sementara Singapura, Wellington, Manila, Mumbai, dan Jakarta juga naik.

Shanghai menguat setelah otoritas mengumumkan sejumlah langkah untuk menstabilkan pasar dan mengatasi berbagai hambatan, termasuk mengizinkan dana pensiun untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan publik dan mendorong perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pembelian saham.

Namun, Hong Kong kehilangan keuntungan awal dan berakhir lebih rendah sementara ada juga kerugian di Sydney dan Bangkok.

Seoul merosot lebih dari satu persen setelah bank sentral Korea Selatan mengatakan ekonomi tumbuh pada kuartal keempat pada laju paling lambat tahun 2024 karena negara itu dilanda dampak dari deklarasi darurat militer singkat oleh Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan.

Angka tersebut juga menurun dibanding perkiraan sepanjang tahun karena kekacauan politik yang menghantam keyakinan konsumen.

Dollar AS menguat terhadap yen menjelang keputusan kebijakan Bank Jepang pada hari Jumat, dengan pengamat secara luas memperkirakan bank akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya sejak Maret.

"Data ekonomi terus mendukung argumen BoJ untuk menaikkan suku bunga," kata Gregor Hirt dari Allianz Global Investors, sambil menunjuk pada momentum kenaikan harga konsumen inti.

"Pertumbuhan upah tetap menjadi faktor krusial. Sementara gubernur (Kazuo) Ueda sebelumnya mengindikasikan perlunya 'satu tingkat informasi lagi' sebelum menaikkan, wakil gubernur (Ryozo) Himino baru-baru ini mencatat momentum upah yang kuat dalam penilaian manajer cabang BoJ.

"Hal ini dapat mendorong tindakan sebelum data upah Shunto yang sebenarnya tersedia pada bulan Maret," katanya, mengacu pada negosiasi upah tahunan dengan serikat pekerja pada musim semi.

"Pelemahan yen yang kembali terjadi menambah tekanan untuk bertindak."

London turun saat pembukaan setelah berakhir hari Rabu pada rekor tertinggi, meskipun Frankfurt mencapai puncak baru dan Paris juga naik.