
Pasar Bertaruh The Fed Tetap Hawkish, Rupiah Tertekan
Ilustrasi - Uang rupiah dan dolar AS.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad AdimajaJAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, jelang akhir pekan ini. Pelemahan tersebut tetap harus menjadi perhatian, mengingat sejak awal tahun hingga Jumat (21/3), kurs rupiah melampaui target dalam asumsi marko APBN 2025 sebesar Rp16.000/ dolar AS
Melemahnya rupiah dapat berdampak pada berbagai sektor ekonomi, seperti inflasi meningkat; beban utang luar negeri naik; investor asing keluar; biaya produksi naik; dan daya beli melemah.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (21/3) sore, di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen dari sehari sebelumnya menjadi Rp16.502 per dolar AS.
Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.
“Dolar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini, bahkan ketika mempertahankan proyeksi pemotongan 50 basis points (bps) pada tahun 2025. Pasar terlihat memperkirakan lebih sedikit peluang suku bunga turun dalam waktu dekat, terutama karena Fed tidak mengubah suku bunga minggu ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/3).
Salah satu pertimbangan The Fed melakukan pemotongan suku bunga ialah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja, yakni 223 ribu dari sebelumnya 221 ribu.
Sebagian besar para investor disebut mengabaikan seruan berulang Presiden AS Donald Trump agar The Fed memangkas suku bunga.
“Bank sentral tidak mengisyaratkan niat seperti itu selama pertemuannya baru-baru ini, menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi, tarif Trump, dan lintasan inflasi. Fed juga menaikkan perkiraan inflasi 2025 dan memangkas prospek pertumbuhannya,” ujar Ibrahim.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat (21/3), juga melemah ke level Rp16.501 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.481 per dolar AS.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
- 5 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
Berita Terkini
-
Modest Fashion Berkibar, Ramadan Runway 2025 Jadi Gerbang Menuju Kancah Internasional
-
MS Amadea Berlabuh di Sabang, 521 Wisatawan Jelajahi Eksotisme Barat Indonesia
-
Rahasia Kulit Glowing Saat Puasa, Dokter Ungkap Tips Jitu
-
Film Qodrat 2 Segera Tayang Lebaran 2025, Dibintangi Vino G Bastian dan Acha Septriasa
-
BPJS Kesehatan Siapkan Antisipasi Lonjakan Pasien Setelah Lebaran