Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 21 Mar 2025, 17:40 WIB

Pasar Bertaruh The Fed Tetap Hawkish, Rupiah Tertekan

Ilustrasi - Uang rupiah dan dolar AS.

Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, jelang akhir pekan ini. Pelemahan tersebut tetap harus menjadi perhatian, mengingat sejak awal tahun hingga Jumat (21/3), kurs rupiah melampaui target dalam asumsi marko APBN 2025 sebesar Rp16.000/ dolar AS

Melemahnya rupiah dapat berdampak pada berbagai sektor ekonomi, seperti inflasi meningkat; beban utang luar negeri naik; investor asing keluar; biaya produksi naik; dan daya beli melemah.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (21/3) sore, di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen dari sehari sebelumnya menjadi Rp16.502 per dolar AS.

Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.

“Dolar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini, bahkan ketika mempertahankan proyeksi pemotongan 50 basis points (bps) pada tahun 2025. Pasar terlihat memperkirakan lebih sedikit peluang suku bunga turun dalam waktu dekat, terutama karena Fed tidak mengubah suku bunga minggu ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/3).

Salah satu pertimbangan The Fed melakukan pemotongan suku bunga ialah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja, yakni 223 ribu dari sebelumnya 221 ribu.

Sebagian besar para investor disebut mengabaikan seruan berulang Presiden AS Donald Trump agar The Fed memangkas suku bunga.

“Bank sentral tidak mengisyaratkan niat seperti itu selama pertemuannya baru-baru ini, menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi, tarif Trump, dan lintasan inflasi. Fed juga menaikkan perkiraan inflasi 2025 dan memangkas prospek pertumbuhannya,” ujar Ibrahim.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat (21/3), juga melemah ke level Rp16.501 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.481 per dolar AS.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.