Para Konten Kreator Diajak Membuat Video Menarik dan Inspiratif
Webinar bertema Produksi Konten Video di Era Digital yang digelar dalam rangka menyambut Dies Natalis Akademi Televisi Indonesia (ATVI) ke-25, di Jakarta, Kamis (13/4/).
Foto: IstimewaJAKARTA - Para konten kreator diajak untuk tidak lelah membuat dan menayangkan konten-konten yang positif, baik, menggugah, dan membangun optimisme publik. Tayangan yang demikian bukan saja sangat positif, tetapi menginspirasi semua yang melihat untuk melakukan hal yang sama seperti di dalam konten yang ditayangkan tersebut.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Sutradara Televisi Indonesia, Agung Cahyono ketika tampil sebagai nara sumber seri webinar ketiga, bertema Produksi Konten Video di Era Digital yang digelar dalam rangka menyambut Dies Natalis Akademi Televisi Indonesia (ATVI) ke-25, di Jakarta, Kamis (13/4/).
"Selama ini banyak tayangan yang membuat masyarakat gelisah, takut, bahkan menimbulkan kengerian. Nah, yang demikian itu harus kita hindarkan. Manfaatkan kemudahan di era digital ini untuk
Menurut siaran persnya, webinar selama satu jam lebih dimoderatori oleh mahasiswa ATVI, Ayda Chairunissa menarik peserta mengingat panitia menyediakan hadiah istimewa berupa tiga buku terbitan Prenada Media bagi penanya terbaik.
Karena itu ketika sesi tanya jawab dibuka, banyak pertanyaan dilontarkan peserta terkait pembuatan konten video untuk ditayangkan ke media sosial. Hingga webinar berakhir, lebih 150 peserta masih setia mengikuti. Jumlah peserta yang cukup banyak ini karena dukungan aplikasi Ngampooz.
Agung menyoroti era digital dalam kerangka perkembangan televisi saat ini, perilaku penonton yang berubah, dan tentunya bagaimana konten video di era yang serba digital. Selain perubahan perilaku menonton televisi yang dipicu berkembangnya teknologi digital dan makin masifnya penggunaan media sosial.
"Kalau kita perhatikan, pengelola stasiun TV kini juga mengikuti arus perubahan. Konten siaran stasiun TV konvensional juga membuat untuk format lain yang sesuai keinginan masyarakat dalam bentuk konten yang ditayangkan di media sosial mereka dan saluran televisi berlangganan," katanya.
Soal kegiatan menonton televisi, Agung mengutip Morley, 1995 yang menyebutkan, menonton televisi adalah proses aktif, baik antar partisipan maupun partisipan dan televisi yang di dalamnya audiens aktif memilih, memakai, menafsir, dan mengawasi material-material yang dikonsumsinya
"Jadi menonton berarti aktivitas melihat sesuatu dengan pikiran, ketika terjadi engagement antara televisi dan audiens, maka terciptalah koneksi emosional di dalamnya, entah outputnya berupa kesenangan, kepuasan, amarah, tawa, kesedihan, keinginan, dan lain-lain," ujar Agung.
Aguang menyebut, engagement yang terbangun antara televisi dan penonton, entah itu program acara dengan sistem multicam atau single cam, tidak terlepas dari wawasan visual image dan skill sutradara televisi dalam menyampaikan pesannya.
Karena perkembangan era digital yang sudah merasuki semua bidang kehidupan, secara otomatis, perilaku masyarakat pun, kata Agung, berubah. Menurutnya, masyarakat bergeser dari citizen menjadi netizen (karena akses digital dan dukungan teknologi yang semakin merata serta terbuka)
"Tuntutan dan gaya hidup akhirnya berubah, mobilitas masyarakat menjadi tinggi media baru pun semakin berkembang. media baru dianggap sebagai oase bagi aktualisasi diri dan dukungan bagi peradaban manusia (terutama setelah masa pandemi dimulai). Contoh dukungan dalam bidang ekonomi retail melalui marketplace, sosial media, self/ personal branding melalui social media content, dan bidang komunikasi melalui chat dan messenger app, dan lai-lain," papar Agung.
Masih dalam konteks konten video, Agung memaparkan soal digital storytelling, karakteristiknya, contohnya, serta dampaknya yang luar biasa. "Salah satu karakteristik digital storytelling adalah sifatnya yang personal (berdasarkan pengalaman atau gaya atau ketertarikan si kreator), menggugah, menghibur, inspiratif," kata Agung.
Sementara itu Direktur ATVI, Melitina Tecoalu mengatakan, webinar ini sangat menarik dan kontekstual dengan perkembangan era digital saat ini. Karena itu, bagi khalayak, khususnya mahasiswa, banyak yang hal yang bisa dikerjakan untuk membuat konten-konten video yang berguna bagi masyarakat.
"Dengan memanfaatkan teknologi yang mudah dan murah saat ini, maka yang dibutuhkan adalah kreativitas, inovasi dan terus belajar untuk menghasilkan konten yang menginspirasi bagi banyak orang," ujar Melitina.
Sedangkan Kaprodi Sarjana Terapan Produksi Media, ATVI, Teguh Setiawan mengatakan webinar ini merupakan peran serta ATVI khususnya Prodi Produksi Media dalam memberikan pengetahuan yang terkait dengan media kepada masyarakat, khususnya siswa SMA/ SMK dan mahasiswa. Rangkaian webinar ini akan terus berlanjut dengan materi dan nara sumber yang lebih menarik .
Ditambahkan Kaprodi D3 Komunikasi Massa, ATVI Erwin Mulyadi, kegiatan webinar series ATVI ini adalah wujud peran serta ATVI berbagi ilmu kepada generasi muda, dalam rangka Dies Natalis ke-25 ATVI.
"Kami telah menjadwalkan berbagai topik webinar yang menarik dengan nara sumber yang kompeten. Harapannya semoga sumbangsih ini bisa berguna untuk memberi wawasan tentang dunia produksi konten digital yang saat ini sedang sangat diminati generasi muda," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Pertamina Patra Niaga Gandeng LAPI ITB Investigasi Kualitas Pertamax
Berita Terkini
- Pramono-Rano Memimpin di DKI, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Jateng
- Tingkatkan Daya Saing untuk Ambil Keuntungan dari Perang Dagang
- Menteri Pertahanan Tiongkok Diselidiki atas Tuduhan Korupsi
- Jamieson Greer Jadi Perwakilan Dagang AS untuk Melawan Tiongkok
- Bapanas Siapkan Satu Data Pangan Perkuat Koordinasi Antar-instansi