Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 07 Jan 2025, 09:02 WIB

Panen Raya Beras Maret-April, HPP Baru Disiapkan

Panen raya merupakan momentum strategis untuk memperkuat stok pangan nasional. Oleh karena itu, Bulog harus memaksimalkan momen tersebut untuk menyerap hasil panen petani

Foto: istimewa

JAKARTA-Pemerintah memperkirakan panen raya beras bakal mulai berlaku 2-3 bulan ke depan. Karena itu pemerintah telah memutuskan untuk menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg. 

Harga baru itu akan mulai berlaku 15 Januari mendatang, sementara panen raya beras tahun ini diperkirakan mulai Maret hingga April atau akhir Februari hingga Mei.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya mengoptimalkan panen raya yang akan berlangsung dalam 2-3 bulan ke depan sebagai momentum untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. 

“Panen raya merupakan momentum strategis untuk memperkuat stok pangan nasional. Oleh karena itu, Bulog harus dapat memaksimalkan serapan hasil panen petani dalam negeri di masa panen raya, tentunya dengan tetap menjaga kualitas beras yang diterima agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, terutama menyangkut kadar air,” ujar Arief.

Arief menekankan bahwa keberhasilan penyerapan beras domestik tidak hanya berdampak pada penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berkualitas, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung kesejahteraan petani. 

"Apalagi kita mau setop impor beras di 2025 ini. Jadi sangat penting Bulog menjaga kualitas gabah dan beras. Kadar air harus benar-benar dijaga. Ini demi untuk kualitas. Kita harus cek itu benar-benar," pintanya.

Arief menambahkan, berdasarkan Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember 2024 lalu, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg.  

“Dengan itu, Bulog harus memastikan proses penyerapan dilakukan dengan harga yang baik menyesuaikan HPP yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga sedulur petani mendapatkan manfaat yang adil dari hasil jerih payah mereka dan tetap semangat untuk produksi seterusnya,” tambahnya.

Arief menekankan perlunya sinergi yang kuat pemerintah daerah dengan Bulog dalam mengoordinasikan penyerapan hasil panen. Sinergi ini penting untuk memastikan distribusi yang merata serta menghindari penumpukan stok di suatu wilayah tertentu.

Upaya Bulog dalam melaksanakan pengadaan setara beras yang bersumber dari panen petani lokal, di tahun 2024 telah menorehkan capaian yang impresif. Selama 2022, pengadaan setara beras dalam negeri masih berkisar di angka 994 ribu ton. Kemudian di 2023 mengalami kenaikan hingga 1,066 juta ton. 

Data terkini, sepanjang 2024 angkanya telah melejit 26,7 persen lebih banyak dibandingkan 2 tahun lalu, hingga tercapai 1,26 juta ton. Capaian itu terdiri dari CBP sebesar 831 ribu ton dan beras komersial sebanyak 434 ribu ton.

Per 3 Januari 2025, total stok beras di Perum Bulog mencapai 2,055 juta ton. Stok ini akan terus bertambah seiring dengan momentum panen raya 

Adapun berdasarkan data BPS memproyeksikan adanya kenaikan produksi beras di awal 2025 yang melebihi periode yang sama di 2024. Estimasi produksi beras di Januari 2025 dilaporkan bisa mencapai 1,2 juta ton dan Februari 2025 bisa 2,08 juta ton. 

Angka tersebut jika dibandingkan dengan Januari dan Februari 2024 yang ada di angka 0,87 juta ton dan 1,39 juta ton, memperlihatkan adanya surplus sejumlah 1,02 juta ton. Dari itu, perkiraan terjadinya panen raya beras dapat terjadi pada Maret dan April mendatang.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.