
Panderman, Gunung Putri Tidur yang Ramah Didaki
Gunung Panderman
Foto: IstimewaJika ingin menikmati puncak gunung dengan pendakian ringan bisa datang ke Kota Batu. Di sini ada Gunung Panderman yang menjadi favorit untuk pendakian ringan dengan cara trekking.
Gunung panderman memiliki puncak kadap ketinggian 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bagi masyarakat Batu dan Malang gunung ini sudah tidak asing lagi. Untuk Kota Batu sendiri gunung ini menjadi pandangan utama lanskap kota ini.
Letaknya berada di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu. Dari kota batu posisinya berada di barat daya. Sedangkan dari Kota Malang berada di arah barat laut.
Dari mana asal nama “Panderman” yang agak kurang biasa bagi budaya setempat? Konon katanya nama Panderman berasal dari asal kata "dermo" dalam bahasa jawa berarti 'sekedar.' Seperti umumnya di Jawa, dulunya gunung sering dijadikan tempat bertapa.
Begitu juga dengan gunung Panderman. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pemukiman dan juga tidak terlalu tinggi dibanding gunung disekitarnya, maka gunung ini hanya 'sekedar' digunakan untuk menyepi sejenak, merenungi diri atau dalam bahasa Jawa "sadermo mandireng pribadi."
Salah satu keunikan dari deretan gunung ini adalah fenomena alamnya yang disebut dengan “Gunung Putri Tidur.” Tiga puncak gunung yang berderet dari utara ke selatan dari kejauhan seperti membentuk sketsa yang menyerupai sosok putri yang sedang tertidur.
Sketsa Putri Tidur dapat dilihat dengan baik dari Kota Malang. Pertama Gunung Panderman paling utara sebagai kakinya, Gunung Kawi di tengah sebagai dadanya, dan Gunung Butak yang berada di selatan sebagai kepalanya.
Bagi wisatawan awam non pendaki, Gunung Panderman menawarkan cara mudah mencapai puncak gunung. Jalur pendakian yang ramah dan mudah diakses membuatnya cocok untuk pengunjung umum atau mereka yang baru memulai kegiatan pendakian.
Jalur pendakiannya yang relatif mudah disebut mirip dengan Gunung Prau di Kabupaten Wonosobo, karena titik dimulainya penelusuran sudah dekat dengan puncak. Dengan trek yang menyenangkan, dan menghibur dengan pemandangan indah di sepanjang perjalananan membuat pendakin terasa mudah.
Mengutip dari laman Manusia Lembah, diperlukan waktu kira-kira tiga jam untuk mendaki dan menuruni Gunung Panderman. Ada dua jalur Gunung Panderman, yaitu jalur pendakian via Dukuh Toyomerto dan jalur pendakian via Curah Banteng
Dukuh Toyomerto, di Desa Pesanggrahan biasanya digunakan yaitu jalur pendakian. Sementara jalur Curah Banteng merupakan jalur pintas yang cukup menantang, karena itu jarang yang lewat jalur ini kecuali ingin bersusah-susah.
Melalui jalur pendakian Dukuh Toyomerto, di Desa Pesanggrahan akan melewati tiga pos pendakian sebelum menuju ke puncak. Dengan ketinggian tersebut Gunung Panderman menjadi destinasi yang terbuka bagi wisatawan dan pendaki.
Waktu tempuh menuju puncak biasanya berkisar antara 3 hingga 4 jam, sebuah durasi yang relatif singkat untuk gunung dengan ketinggian di atas 2.000 mdpl. Oleh karenanya gunung ini direkomendasikan bagi wisatawan atau pendaki pemula.
Puncak tertinggi gunung ini disebut Puncak Basundara, yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari seluruh wilayah Batu. Namun, mencapai puncak tidaklah pekerjaan yang mudah, terutama karena area pendakian yang berpasir. Kondisi ini mirip dengan pendakian Gunung Semeru.
Saat musim hujan, jalur pendakian dapat menjadi licin, sehingga disarankan untuk tidak mengunjungi pada periode ini. Sebaliknya, saat musim kemarau, pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang memukau dari Puncak Basundara.
Sebelum mencapai Puncak Basundara, terdapat suatu spot yang memikat hati, sering kali menjadi favorit para pengunjung untuk berfoto. Lokasi ini terletak bersebelahan dengan jurang di bagian utara gunung.
Area terbuka setelah Pos 2 akan menunjukkan pemandangan kota batu, sekaligus gagahnya Gunung Arjuno - Gunung Welirang menandakan bahwa puncak Gunung Panderman sudah dekat. Area terbuka berada di jalur pendakian dengan kontur agak miring dan lumayan lebar, sehingga bisa untuk istirahat.
Area terbuka ini dapat disebut “Puncak Bayangan.” Di spot ini, selain dapat menikmati panorama yang luar biasa, dengan deretan gunung-gunung yang ada Jawa Timur, juga dapat melihat pemandangan Kota Batu di timur laut dan Kota Malang di Tenggara. Pemandangan ini tidak hanya memanjakan mata namun juga menciptakan pengalaman tak terlupakan.
Berada di Puncak wisatawan dapat pemandangan terbuka yang sangat luas. Khusus saat matahari terbit, pengunjung dapat menyaksikan keajaiban alam ketika fajar memperlihatkan keindahannya. Momennya yang unik dan atmosfer yang tenang membuat pengalaman di Gunung Panderman menjadi sebuah kenangan yang mendalam bagi para wisatawan dan pendaki.
Untuk menikmati momen sunrise terbaik di Puncak Basundara Gunung Panderman, disarankan memulai pendakian pada sore atau malam hari. Setelah pendakian, mendirikan tenda di puncak gunung memberikan kesempatan untuk istirahat sejenak.
Sambil menunggu sunrise, pengunjung dapat menikmati pemandangan malam (night view) perkotaan berupa lampu-lampu yang sangat terang. Ketika pagi terus merayap saatnya untuk menyambut fajar yang akan menyinari bumi. Pada momen ini setiap detik sangatlah berharga. Mengabadikannya dengan kamera ponsel bisa menjadi oleh-oleh yang sangat berharga.
Usa menikmati golden sunrise, saatnya menikmati nuansa pagi yang tenang dan langit yang mulai terang. Saatnya menikmati sarapan ala kadarnya untuk menambah kenikmatan dan mengusir rasa lapar yang menyergap.
Momen sarapan selain memberi bekal semangat untuk turun juga merayakan rasa syukur dapat mencapai puncak Gunung Panderman. Pengalaman yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga memuaskan perut, menciptakan kebahagiaan bersama alam.
Fasilitas
Meskipun hanya merupakan destinasi wisata gunung, area Gunung Panderman menawarkan fasilitas yang cukup lengkap untuk kenyamanan pengunjung terutama yang non pendaki. Di basecamp, tersedia fasilitas registrasi serta gazebo yang dapat digunakan oleh para pengunjung.
Di sekitar basecamp, terdapat beberapa warung makan kecil yang menjadi tempat singgah ideal sebelum atau setelah perjalanan pendakian. Meskipun pilihan menu tidak terlalu banyak, warung-warung ini menonjolkan makanan khas Malang Batu, seperti Nasi Pecel asli Malang Batu.
Fasilitas pendukung lainnya mencakup pos jaga dengan petugas yang siap membantu, toilet umum, dan kamar mandi dengan air yang melimpah dan kebersihan yang terjamin. Tempat parkir yang luas juga disediakan, memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.
Panderman Hill Batu, di sekitar basecamp, menyediakan beragam pilihan fasilitas penginapan. Mayoritas penginapan di area ini berupa villa atau homestay, memberikan pengalaman menginap yang nyaman dan memanjakan tamu seolah tinggal di rumah sendiri.
- Baca Juga: Paro, Bandara Tersulit di Dunia
- Baca Juga: Film "Coco 2" Segera Tayang, Tanggal Rilis Telah Diumumkan
Dengan fasilitas yang beragam, Gunung Panderman tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga menyediakan kenyamanan yang cukup memadai bagi para pengunjung. Mereka dapat merasakan puncak gunung tanpa perlu menjalani pendakian berat. hay
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman